Penjara Yang Menyebarkan Injil (Jelajah PB 770)

Filipi 1:6-14

Tuhan telah memulai pekerjaan-Nya di Filipi dan jemaat di Filipi mendapatkan tugas untuk meneruskan pekerjaan itu sampai pada akhirnya, pada hari Kristus Yesus. Surat ini bukan hanya menjadi berkat bagi jemaat di Filipi, tetapi juga menjadi berkat bagi semua orang Kristen di segala abad, sampai sekarang ini. Semuanya itu juga tergantung dari generasi selanjutnya. Keberlangsungan pemberitaan Injil dan kebenaran tergantung dari generasi berikutnya, mau meneruskannya atau tidak. Biasanya, kekristenan mulai pudar ketika berganti generasi. Penyimpangan kebenaran bisa terjadi sedikit demi sedikit di setiap generasi. Jika tidak terjaga dengan baik, maka dalam beberapa generasi, kebenaran itu akan menyimpang cukup banyak.

Jemaat Filipi selalu ada di hati Paulus. Ada persekutuan yang indah di Filipi, ada rasa syukur di hati Paulus. Dalam segala keadaan, jemaat Filipi selalu ingat kepada Paulus. Jemaat yang baik ini selalu dirindukan oleh Paulus. Paulus berdoa supaya kasih jemaat Filipi semakin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian. Jika kasih melimpah dalam pengetahuan yang tidak benar atau dalam ketidak-pengertian, maka kasih itu akan menjadi tidak benar juga.

Belajar firman Tuhan dengan serius dan konsisten akan membuat orang-orang memiliki pengetahuan yang benar serta memiliki berbagai macam pengertian. Jika seseorang memiliki semangat untuk melayani Tuhan, tetapi tidak disertai dengan pengertian yang benar, maka gereja bisa kacau. Hal itu sama seperti naik kendaraan tanpa rem, sewaktu-waktu bisa terjadi kecelakaan dan kekacauan. Dengan pengetahuan dan pengertian tersebut, maka diharapkan kita bisa memilih hal yang baik. Tujuannya supaya kita suci dan tidak bercacat menjelang hari Kristus. Kasih yang dipagari dengan pengertian yang benar akan menghasilkan kehidupan yang suci.

Banyak orang ingin mengasihi dengan sepenuh hati, melayani Tuhan dengan semangat yang berkobar-kobar, tetapi tanpa memiliki pengertian yang benar. Yang seperti itu seringkali menimbulkan kecemaran bagi nama Tuhan. Karena itu kita harus sadar, jangan sampai kita mengasihi tanpa pengertian yang benar. Hal itu bisa mendatangkan hal yang negatif.

Supaya jemaat Filipi terhibur, maka rasul Paulus ingin supaya mereka tahu bahwa apa yang menimpa Paulus saat itu justru telah menyebabkan kemajuan Injil. Keadaan Paulus yang dipenjarakan itu ternyata tidak memiliki efek negatif terhadap pemberitaan Injil. Justru pemenjaraan Paulus telah mendatangkan efek positif. Bagi orang yang berkobar-kobar ingin memberitakan Injil, apapun yang terjadi, tidak akan menyurutkan niatnya untuk tetap memberitakan Injil.

Kemungkinan besar surat ini ditulis pada saat Paulus sedang dipenjara di Roma, di sekitar istana kaisar. Karena itu terjadi pemberitaan atau desas-desus mengenai alasan Paulus dipenjara. Bahkan Paulus tidak perlu susah payah untuk memberitakan Injil, karena orang-orang akan penasaran dengan Kristus yang diberitakan oleh Paulus itu. Karena Paulus dipenjara, justru semakin banyak orang percaya kepada Tuhan. Mereka yang awalnya takut untuk memberitakan Injil, sekarang justru berani memberitakan Injil, karena banyak pertanyaan mengenai Yesus Kristus. Rasul Paulus saja tidak takut dipenjara, sehingga membuat yang lain juga tidak takut.

Views: 1

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top