Cara Sederhana Memberitakan Injil (Jelajah PB 777)

Filipi 2:14-24

Di dalam jemaat, jangan sampai berbantah-bantah dalam melayani Tuhan. Jika di dalam jemaat terjadi perbantahan, maka akan membuat aib dan noda di dalam jemaat. Hasilnya, jemaat justru akan menjadi batu sandungan. Yang diinginkan oleh Tuhan, seharusnya jemaat Tuhan menjadi terang di tengah-tengah generasi yang tidak baik. Daniel 12:3 dikatakan, “Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran, seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.” Ketika kita banyak menuntun orang pada kebenaran dan keselamatan, kita akan bercahaya seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya.

Cara yang paling sederhana supaya bisa menuntun orang dalam kebenaran adalah dengan membagikan renungan ini kepada orang-orang dekat kita. Di akhir setiap renungan ada tombol yang bisa digunakan untuk berbagi, melalui beberapa media yang bisa dipilih. Apalagi jika kita bisa membagikan secara berurutan mulai dari Matius sampai nanti di Wahyu. Jangan lupa, sebelum renungan ini dibagikan, harus dibaca dulu dan direnungkan untuk diri sendiri. Tidak ada gunanya juga jika kita membagikan tetapi kita sendiri tidak membaca dan merenungkan terlebih dahulu. Dengan demikian, kita sendiri akan dituntun untuk mempelajari kebenaran dan juga menuntun orang lain mempelajari kebenaran ini.

Kita perlu terus berpegang pada firman Tuhan, supaya nanti pada hari Kristus Paulus bisa bermegah bahwa apa yang telah dilakukannya tidak sia-sia. Kita bisa merasakan bahwa surat Paulus ini sepertinya ditulis dari tempat yang membahagiakan dan penuh sukacita, padahal dia sedang berada di penjara. Surat ini penuh dengan sukacita. Tidak ada gambaran kesedihan di dalamnya. Dalam segala keadaan, jika hal tersebut demi Injil dan Kristus, maka Paulus tetap bersukacita. Seharusnya kita pun demikian. Kita mendapatkan contoh dari Paulus, apapun yang terjadi dalam hidup kita, jika itu memuliakan Tuhan, maka kita patut bersukacita. Jika kita sendiri tidak tahu dengan pasti tujuan hidup kita, maka kita akan sulit untuk bersukacita. Sebaiknya, kita menyadari tujuan kita hidup yaitu menjadi kesaksian bagi banyak orang, menjadi pemberita Injil bagi orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan. Menjadi penguat bagi orang-orang yang lemah iman.

Penjara hari ini saja bisa membuat orang tidak bersukacita, apalagi penjara pada zaman dulu. Meskipun demikian Paulus bisa bersukacita. Bahkan Paulus bisa mengajak jemaat Filipi ikut bersukacita sama seperti dirinya. Paulus bersukacita berada di penjara karena dari sana pun ia bisa memenangkan banyak jiwa. Dia tahu bahwa Tuhan mengizinkan dia berada di penjara supaya bisa memberitakan Injil di situ, bahkan Injil itu sampai terdengar di istana kaisar.

Paulus berencana untuk segera mengirim Timotius kepada jemaat di Filipi. Paulus sangat ingin tahu keadaan jemaat di Filipi. Timotius telah menjadi teman sepelayanan dan seperjalanan Paulus yang setia. Timotius bisa sehati sepikir dengan Paulus dan mengasihi Paulus. Kesetiaan Timotius juga telah teruji dan ia telah menolong Paulus dalam pelayanan Injil, sama seperti seorang anak yang sedang menolong bapanya. Paulus memiliki banyak anak yang diperolehnya melalui Injil dan salah satunya adalah Timotius. Timotius adalah anak Paulus secara rohani. Jika perkara Paulus segera diselesaikan, maka Timotius akan segera dikirim. Paulus sendiri berkeinginan untuk datang ke Filipi.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top