Galatia 3:1
Paulus membuat perbandingan antara masuk Surga karena melakukan hukum Taurat dengan masuk Surga karena bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Di pasal 2, Paulus menegaskan bahwa kebenaran yang ia terima dan tuliskan di dalam surat-suratnya, ia dapatkan langsung dari Tuhan. Tuhan memberikan ilham dan penyataan kepada Paulus, sehingga ia bisa menulis pengajaran-pengajaran yang seharusnya dilakukan oleh jemaat-jemaat pada saat itu, bahkan sampai saat ini. Tulisan dan pengajaran Paulus bukan berasal dari sekolahnya ketika ia berada di Yerusalem. Pengajarannya juga bukan dari para rasul yang lain, yang menjadi murid Yesus Kristus. Paulus sendiri adalah rasul, sehingga ia menerima semua penyataan dan pewahyuan langsung dari Tuhan. Paulus juga tahu bahwa ketika ia mengajar, maka ia sedang mengajar firman Tuhan. Dia mengajarkan semua yang Tuhan nyatakan kepadanya.
Hari ini, semua yang ditulis oleh para rasul atau tulisan yang sumbernya berasal dari rasul, atau tulisan pengajaran yang muncul pada saat rasul masih ada dan para rasul tidak menentangnya, itu semua adalah firman Tuhan. Paulus menyebut beberapa orang Galatia sebagai orang bodoh, karena mereka telah dibelokkan dari kebenaran firman Tuhan. Orang-orang dari Yerusalem itu telah membuat beberapa orang Galatia yang telah percaya kepada Yesus menjadi tidak murni lagi. Pengajaran firman Tuhan berisi tentang pengertian. Orang-orang seharusnya belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapatkan pengertian yang benar tentang firman Tuhan. Ketika belajar firman Tuhan, bukan soal tinggi rendahnya jenjang pendidikan. Semua orang bisa belajar firman Tuhan, asal mereka mau dan bersungguh-sungguh dalam mengerti firman Tuhan.
Untuk mengerti firman Tuhan, kita perlu hikmat dari Tuhan dan juga perlu pikiran dan akal yang sehat. Kebenaran firman Tuhan hanya bisa diterima dengan akal sehat. Ketika belajar firman Tuhan, kita tidak bisa mengosongkan pikiran kita. Seharusnya kita benar-benar berpikir dan menguji pikiran kita itu serta membandingkannya dengan Alkitab yang ada di tangan kita. Karena itulah firman Tuhan itu perlu diajarkan terus menerus, supaya bisa diuji dan dilakukan dalam hidup sehari-hari. Paulus tahu bahwa orang-orang di Galatia bisa dibelokkan atau disesatkan pengertiannya tentang firman Tuhan oleh orang-orang dari Yerusalem, karena mereka tidak menjalankan akal sehat mereka. Mereka tidak mau berpikir secara kritis atau menguji pengajaran yang baru, sehingga mereka mudah disesatkan. Karena itulah maka Paulus menyebut mereka sebagai orang bodoh.
Saat ini kita juga bisa menjadi orang bodoh, ketika kita mau mempercayai segala sesuatu dan tidak mempertimbangkannya dengan baik. Di dalam 1 Tesalonika 5:21, Paulus menuliskan, “Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.” Kita bahkan dituntut untuk menguji iman kita. Iman kita juga seharusnya siap diuji oleh orang lain. Kebenaran tidak akan pernah takut untuk diuji, oleh siapapun. Paulus juga mengingatkan kepada orang-orang di Galatia bahwa Yesus Kristus sudah dijelaskan secara terang benderang oleh Paulus dengan pengajaran yang disampaikan sebelumnya. Rasul Paulus sudah berusaha untuk melukiskan Yesus Kristus dengan sejelas-jelasnya. Yesus Kristus telah dijelaskan sebagai Mesias yang telah dijanjikan sejak Perjanjian Lama. Mesias datang untuk memenuhi janji Tuhan kepada Abraham dan kepada nenek moyang orang Yahudi. Yesus datang sebagai manusia dan sebagai Mesias itu untuk menanggung semua dosa kita di atas kayu salib. Seharusnya orang-orang di Galatia sudah jelas dengan hal ini.
Views: 3