1 Korintus 2:6
Jika kita ingin hidup kita berkenan di hadapan Tuhan, maka Alkitab adalah petunjuk utama, bukan filsafat manusia. Filsafat bisa dipakai, tetapi perlu hati-hati, supaya tidak bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh Alkitab. Tuhan memberikan akal budi kepada kita supaya kita bisa mempelajari Alkitab dengan baik. Dari Alkitab tersebut, kita bisa menarik kesimpulan serta memiliki pengertian yang benar. Pengertian yang benar akan membawa kita kepada perilaku yang lebih baik. Semua orang Kristen seharusnya belajar firman Tuhan dan berteologi bersama-sama.
Paulus menggunakan hikmat atau filsafat ketika mengajar orang-orang Kristen yang sudah diselamatkan dan yang sudah matang. Segala hal perlu dipelajari, tetapi yang penting kita sudah memiliki dasar kebenaran firman Tuhan terlebih dahulu. Yang terutama yang perlu kita pelajari adalah hal-hal yang berkaitan dengan kerohanian. Sedangkan hal-hal yang lain kita pelajari, untuk mendukung pengertian kita. Tetapi sebelum kita mempelajari semua hal di dunia ini, pertama kali yang harus kita lakukan adalah bertobat dan percaya kepada Yesus. Di dalam 2 Korintus 3:14 dikatakan, “Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.” Sebelum seseorang sanggup memahami perkara-perkara rohani yang sangat dalam di dalam Alkitab, maka dia harus bertobat dan percaya kepada Yesus terlebih dahulu.
Orang yang tidak menyadari bahwa dirinya berdosa, pikiran mereka tumpul. Untuk menyadari bahwa dirinya berdosa saja tidak bisa, apalagi mengetahui hal-hal yang rohani. Ini juga yang dialami oleh para pemimpin bangsa Israel, orang-orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka ahli secara hukum Taurat, tetapi mereka tidak bisa memahami hakikat dari hukum tersebut. Akhirnya mereka hanya melakukan ritual-ritual saja, tanpa mengetahui isi atau maksud dari ritual tersebut.
Semua orang telah berdosa. Tidak mungkin orang berdosa bisa masuk ke dalam Sorga, karena Sorga adalah tempat Tuhan yang maha kudus. Orang berdosa tidak akan mungkin bisa menghampiri Tuhan. Karena itulah dosa harus diselesaikan dengan cara penghukuman, yaitu hukuman mati. Inilah yang membedakan antara pengajaran Kristen dengan yang bukan Kristen. Pengajaran selain Kristen memberitahu bahwa dosa bisa diselesaikan dengan usaha manusia, dengan berbuat baik atau dengan melaksanakan berbagai macam ritual keagamaan. Cara Tuhan menolong manusia supaya mereka memiliki kesempatan untuk bisa bersama-sama dengan Tuhan di Sorga adalah dengan cara mengirim Juruselamat dan Juruselamat itu dihukumkan di atas kayu salib untuk menanggung dosa semua manusia di dunia ini.
Setiap orang yang sudah mengaku dosa dan percaya bahwa Yesus telah dihukumkan untuk menggantikan dia, maka orang ini adalah orang yang sudah mengakui serta menerima Yesus sebagai Juruselamat. Dengan demikian, Roh Kudus masuk ke dalam hatinya, sehingga dia bisa menggantikan Yesus hidup. Orang tersebut sudah dihidupkan kembali oleh Roh Tuhan, telah lahir baru dan sedang menuju kepada kehidupan yang kekal. Kepada orang yang demikian, barulah diberitakan dan diajarkan berbagai macam pengajaran dan kekayaan rohani. Orang tersebut akan mudah mengerti kebenaran firman Tuhan, karena selubung itu telah disingkapkan.
Views: 1