1 Korintus 12:21-31
Semua anggota tubuh saling membutuhkan. Bahkan dikatakan bahwa anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, itulah justru yang paling dibutuhkan. Sebagai contoh, mata adalah salah satu bagian yang nampak lemah. Mata sangat sensitif sehingga perlu perlindungan. Terhadap anggota-anggota tubuh yang menurut kita kurang terhormat, seharusnya kita memberikan penghormatan khusus. Sebagai contoh, kaki kita memiliki peluang untuk menginjak kotoran. Karena itu, kita memberikan penghormatan khusus, seperti memakai sepatu yang kuat dan bagus. Terhadap anggota tubuh yang tidak elok, kita memberikan perhatian khusus. Hal-hal itu tidak diperlukan oleh anggota-anggota tubuh yang lain. Inti dari semuanya itu adalah bahwa kita bisa saling menghormati dan menghargai, sehingga tidak terjadi perpecahan di dalam tubuh. Jemaat itu harus bersatu, sehati dan sepikir.
Jika ada salah satu anggota mengalami hal yang buruk, maka semua anggota akan turut menderita. Jika satu anggota dimuliakan dan dihormati, maka semuanya akan ikut bersukacita. Inilah gambaran dari kesatuan jemaat lokal. Setiap orang bisa merasakan kesehatian di dalamnya. Seharusnya di dalam satu jemaat lokal, ada sikap saling memperhatikan. Jika ada anggota yang berperilaku tidak baik, maka kita perlu menegurnya, karena jika terjadi sesuatu, akan berdampak bagi jemaat tersebut secara keseluruhan. Seperti itulah sistem dan gambaran jemaat yang Tuhan inginkan.
Orang-orang percaya di dalam satu jemaat adalah tubuh Kristus. Tuhan menetapkan beberapa orang dengan fungsi dan tugas yang berbeda. Tuhan menetapkan rasul. Pada waktu itu yang menjadi rasul yang melayani jemaat di Korintus adalah Paulus. Tuhan juga menetapkan nabi. Mungkin pada waktu itu ada nabi yang berada di dalam keanggotaan jemaat Korintus. Nabi mendapatkan pewahyuan dari Tuhan, sehingga bisa menyampaikan firman Tuhan. Hal itu terjadi karena pada waktu itu belum ada Alkitab utuh di tangan mereka. Tuhan juga menetapkan pengajar. Di setiap jemaat, termasuk di dalam jemaat Korintus, ada gembala yang menggembalakan serta mengajar jemaat tersebut. Rasul dan nabi menjadi pondasi bagi pengajaran jemaat. Pada saat ini, rasul dan nabi diwujudkan dalam bentuk Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama mewakili para nabi dan Perjanjian Baru mewakili para rasul. Alkitab yang berada di tangan kita sudah lengkap. Tidak ada pewahyuan lagi.
Para rasul mendapatkan karunia untuk mengadakan mujizat, menyembuhkan dan melayani. Mereka juga mendapatkan karunia untuk memimpin dan untuk berkata-kata dalam bahasa lidah. Semua karunia ini didapatkan dengan cuma-cuma dan mereka melakukannya dengan spontanitas. Mereka tidak perlu berdoa atau belajar untuk mendapatkan karunia-karunia ini. Karunia adalah pemberian dari Tuhan, sesuai dengan kehendak Tuhan. Apa yang diperlukan di dalam jemaat pada waktu itu, diperlengkapi oleh Tuhan dengan karunia-karunia tersebut.
Tidak semua orang atau anggota jemaat mendapatkan karunia-karunia tersebut. Ada orang-orang khusus yang diberi karunia itu, terutama adalah para rasul. Paulus menegaskan supaya jemaat berusaha untuk memperoleh karunia paling utama, karena pada saat itu Paulus sedang menunjukkan kepada mereka jalan yang lebih utama lagi. Tiap-tiap zaman, karunia yang utama itu berbeda-beda. Pada saat ini, karunia yang utama adalah karunia melayani. Banyak orang sibuk dengan kepentingannya sendiri, sehingga orang-orang yang mau melayani Tuhan semakin sedikit.
Views: 3