1 Korintus 4:15-21
Gambaran mengenai para rasul yang menderita ingin menjelaskan bahwa penderitaan itu bukan berarti para rasul sedang ditinggalkan Tuhan. Para rasul juga tidak memiliki kekayaan duniawi yang berlimpah-limpah, sehingga ini bisa menjadi contoh bagi kita pada saat ini. Kekayaan duniawi sudah tidak lagi menjadi ukuran yang menggambarkan seseorang diberkati oleh Tuhan atau tidak. Jika saat ini ada pengajaran-pengajaran Kristen yang menekankan tentang kesuksesan duniawi, itu bisa dipakai oleh Iblis supaya orang-orang Kristen mulai berpikir secara terbalik. Kesuksesan duniawi dicari oleh semua orang dan memiliki kecenderungan untuk hal-hal yang bukan rohani.
Paulus menegaskan kepada jemaat di Korintus bahwa dia adalah bapa bagi mereka. Memang mereka mempunyai banyak sekali pendidik-pendidik dalam Kristus, tetapi Paulus telah menjadi pondasi bagi kehidupan kekristenan mereka. Paulus telah menjadi bapa rohani bagi jemaat di Korintus. Barangsiapa memberitakan Injil kepada orang lain dan orang tersebut bertobat serta percaya Yesus, maka orang yang telah memberitakan Injil itu telah menjadi bapa rohani baginya. Bapa rohani adalah orang yang memiliki peran di dalam pertobatan dan kelahiran baru seseorang.
Paulus mengatakan kepada jemaat di Korintus supaya mereka menuruti teladan Paulus. Diperkirakan Timotius dikirim oleh Paulus untuk membawa surat ini kepada jemaat di Korintus, sekaligus untuk membereskan banyak hal yang dinilai oleh Paulus sebagai sesuatu yang perlu diperbaiki. Timotius datang ke kota Korintus untuk membawa surat ini sekaligus menegor dan memperingatkan jemaat di Korintus untuk meneladani apa yang telah dilakukan oleh Paulus. Yesus Kristus adalah contoh dan teladan kita dalam bertindak dan menjalani kehidupan ini. Paulus juga memberikan contoh dan teladan bagi kita dalam kekristenan. Bukan hanya memberi contoh, Paulus juga mengajarkan banyak hal, terutama mengajarkan kebenaran firman Tuhan. Sudah banyak sekali jemaat yang diajar oleh Paulus. Jemaat-jemaat itu mengalami pertumbuhan di dalam iman dan kehidupan persekutuan mereka.
Paulus mengatakan dan mengingatkan bahwa memang ada beberapa orang yang sombong yang berada di antara jemaat Korintus. Mereka yang sombong itu telah menyangka bahwa Paulus tidak akan kembali lagi ke Korintus. Paulus kembali mengingatkan bahwa dia akan segera datang kembali ke Korintus, jika Tuhan menghendaki. Paulus ingin tahu kekuatan mereka, orang-orang yang sudah sombong itu. Jika Paulus datang dan menegor mereka dengan keras, orang tersebut bisa mati. Kita bisa melihat hal itu pernah terjadi, yaitu ketika Petrus menegor dengan keras Ananias dan Safira, pada saat itu juga mereka mati. Rasul memiliki kuasa untuk melakukan itu karena memang Tuhan telah memberikan kuasa tersebut kepada mereka, khusus kepada para rasul.
Paulus sedang mengingatkan mereka bahwa dirinya adalah rasul dan ia ingin datang untuk menertibkan mereka. Jika Paulus datang dan mau menegor dengan keras, akan ada kemungkinan di antara mereka ada yang mati. Paulus memiliki kuasa sebagai rasul. Paulus memberi pilihan kepada mereka, apakah datang dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut. Jika menginginkan Paulus datang dengan kasih dan hati yang lembut, maka sebaiknya jemaat-jemaat Korintus yang sombong itu segera bertobat. Mereka harus belajar untuk hidup sungguh-sungguh, yang sepadanan dengan Injil Yesus Kristus. Tidak ada yang suka menegor orang, tetapi itu harus dilakukan terhadap jemaat yang sudah tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Views: 6