1 Korintus 15:12-24
Memang benar, ternyata ada di antara jemaat Korintus yang tidak percaya dengan kebangkitan orang mati. Karena itu Paulus berkata bahwa jika tidak ada kebangkitan orang mati, maka Yesus juga tidak dibangkitkan. Kebangkitan Yesus Kristus adalah buah sulung, yaitu contoh kebangkitan orang mati yang telah dijanjikan oleh Tuhan kepada manusia yang percaya kepada-Nya. Jika Yesus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan Injil yang dilakukan dan juga sia-sia kepercayaan semua orang Kristen. Tetapi para rasul mau memberitakan Injil dengan sangat rajin, bahkan rela mati dalam pemberitaan Injil tersebut. Artinya, para rasul sedang memberitakan sesuatu yang berharga, bahkan lebih berharga daripada nyawa mereka sendiri.
Dengan pikiran sehat kita bisa menyimpulkan bahwa tidak akan ada orang yang rela mati demi membela atau memberitakan sesuatu yang salah. Orang berani mati dan menyerahkan nyawanya karena membela kebenaran. Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka semua orang Kristen saat ini masih hidup dalam dosa. Kematian Yesus adalah cara untuk menghapus dosa. Kebangkitan Yesus adalah kemenangan atas dosa itu. Kalau Yesus Kristus tidak bangkit, maka Dia tidak akan bisa membenarkan atau membebaskan kita dari dosa. Jika kita hanya mengharapkan hal-hal duniawi dan materi saja di dalam Yesus Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang di dunia ini. Pada zaman Paulus, orang Kristen dibenci oleh banyak orang dan seringkali dianiaya. Jika pada saat itu orang Kristen percaya kepada Yesus hanya untuk mendapatkan keuntungan jasmani atau materi, maka mereka akan menjadi orang yang paling malang dari segala manusia yang ada di bumi.
Kebangkitan Yesus Kristus adalah fakta. Banyak yang menyaksikannya. Semua rasul juga menyaksikan bahwa Yesus bangkit. Yesus pernah menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus orang sekaligus. Kebanyakan dari mereka masih hidup sampai surat Korintus ini ditulis. Tidak ada orang yang bisa menyangkal fakta itu, karena saksi hidupnya banyak.
Ayat 22 sepasang dengan Roma 5:18 yang mengatakan, “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.” Demikian juga sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Artinya, semua manusia telah menjadi berdosa karena persekutuan dengan Adam, karena hubungannya dengan Adam. Semua orang di dunia ini menjadi orang benar karena persekutuannya dengan Yesus Kristus. Bagi orang-orang yang belum usia akil balik atau orang-orang yang memiliki cacat mental sejak bayi, maka mereka diselamatkan karena penebusan dosa oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Sedangkan bagi yang sudah melewati masa akil balik dan yang sehat secara mental, mereka diselamatkan karena persekutuan dengan Yesus Kristus, yaitu dengan cara bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus.
Kita akan hidup kembali dengan jaminan keselamatan, jika kita ada dalam persekutuan dengan Tuhan. Ada kesempatan bagi orang-orang percaya untuk masuk dalam pemerintahan kerajaan yang dipimpin oleh Yesus Kristus, yaitu kerajaan seribu tahun. Setelah itu Tuhan Yesus akan menyerahkan pemerintahan tersebut kepada Bapa. Pada saat itulah semua orang akan masuk kepada kekekalan. Yang percaya kepada Yesus akan mengalami kehidupan kekal, yang tidak percaya kepada Yesus akan memasuki kematian atau siksaan kekal.
Views: 7