Sekolah Teologi di Zaman Rasul Paulus (Jelajah PB 478)

Kisah Para Rasul 19:8-12

Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di Efesus dan mengajar dengan berani. Paulus berusaha untuk meyakinkan orang-orang Efesus tentang kerajaan Tuhan. Beberapa di antara mereka ada yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan dengan kebenaran yang disampaikan oleh Paulus. Justru mereka mengumpat orang-orang Kristen (Jalan Tuhan) di depan orang banyak. Karena itulah Paulus memilih untuk meninggalkan mereka dan memisahkan para muridnya dari mereka. Setiap hari Paulus berbicara di ruang kuliah Tiranus. Sepertinya ini adalah sekolah teologi pertama yang didirikan di muka bumi ini. Paulus melakukan perkuliahan itu selama dua tahun. Paling tidak pengetahuan para murid sudah setingkat sarjana, jika dihitung dengan masa saat ini. Apalagi kalau perkuliahan itu dilakukan setiap hari dan sepanjang hari.

Dari sini kita bisa melihat bahwa pengajaran sehat itu penting. Karena itulah diperlukan sekolah khusus untuk belajar firman Tuhan, supaya mengajarkan pengajaran yang sehat kepada orang lain. Para murid pasti bukan hanya diajar, tetapi mereka juga akan dilatih untuk memberitakan Injil, dilatih untuk mempengaruhi orang, supaya semakin banyak orang yang percaya kepada Yesus Kristus.

Pendidikan itu penting. Memang pendidikan bisa menyebabkan orang sombong. Tetapi ada hal-hal positif yang lain yang bisa kita dapatkan dari pendidikan. Paulus bukan hanya mendidik mereka dengan teori, tetapi mereka juga dilatih untuk menyampaikan firman dan memberitakan Injil kepada orang lain. Hasilnya, semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani. Sebelumnya Roh Kudus melarang Paulus untuk memberitakan Injil di daerah Asia dan pergi ke Makedonia. Sekarang, seluruh Asia mendengar firman Tuhan yang disampaikan oleh para murid yang telah dididik di ruang kuliah Tiranus.

Melalui Paulus, Tuhan mengadakan banyak mujizat yang luar biasa. Bahkan ada orang yang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit. Maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat. Paulus bisa melakukan semuanya itu, karena dia adalah rasul. Kita sendiri tidak pernah mendapatkan informasi bahwa para gembala seperti Timotius dan Titus melakukan mujizat seperti itu. Demikian juga dengan yang lain, seperti Barnabas, Lukas atau Silas. Mereka pun tidak tercatat melakukan mujizat yang luar biasa tersebut. Meskipun mereka tidak melakukan mujizat, tetapi hal yang utama tetap mereka lakukan, yaitu memberitakan Injil Yesus Kristus.

Di dalam 2 Korintus 12:12 jelas dikatakan bahwa yang membuktikan bahwa Paulus adalah rasul, dia bisa mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat, serta kuasa-kuasa. Jika memang tanda itu adalah bukti bahwa dia rasul, maka selain rasul pastinya tidak akan bisa melakukan semua tanda dan mujizat tersebut. Karena itu tidak dibenarkan oleh Alkitab atau tidak sesuai dengan Alkitab jika ada yang melakukan mujizat hari ini, padahal dirinya bukan rasul. Jika ada yang mengaku sebagai rasul, jelas dia adalah rasul palsu. Kita juga harus ingat dengan nubuatan Yesus, bahwa di hari-hari akhir akan muncul nabi dan mesias palsu. Mereka akan melakukan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan bisa menyesatkan orang pilihan juga. Karena itulah, kita selalu diingatkan supaya selalu waspada. Jangan sampai kita adalah orang yang termasuk dalam kesesatan itu.

Views: 245

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top