Kisah Para Rasul 14:21-28
Paulus dan Barnabas berangkat ke Derbe. Di sana, mereka memberitakan Injil dan memperoleh banyak murid. Setelah itu mereka kembali ke Listra, Ikonium dan Antiokhia di Pisidia. Di tempat-tempat yang sudah dikunjungi itu, mereka menguatkan hati para murid dan menasihati mereka supaya mereka tetap bertekun di dalam iman. Paulus juga mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, mereka harus mengalami banyak sengsara.
Kesengsaraan itu akan menimpa orang-orang percaya, ketika tempat di mana mereka tinggal atau memberitakan Injil terdapat banyak orang yang tidak rela untuk bertobat. Tempat yang orang-orangnya tidak rela untuk menerima kebenaran dari Tuhan, maka tempat itu akan membuat orang-orang percaya menjadi sengsara. Setiap daerah memiliki kebiasaan dan kebudayaan yang sudah tertanam kuat, termasuk adat istiadat nenek moyang. Kebiasaan dan kebudayaan di berbagai tempat, biasanya sudah disusupi oleh Iblis. Memang ada kebiasaan dan kebudayaan yang baik, tetapi tidak semuanya baik. Tempat-tempat seperti itulah yang menjadi tantangan bagi orang percaya untuk memberitakan Injil, karena sulit untuk mengubah kebiasaan atau adat seseorang.
Di setiap tempat yang sudah terbentuk jemaat, mereka menetapkan penatua-penatua atau gembala jemaat. Setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Jadi, penatua atau gembala di setiap jemaat itu menjadi sumber kepercayaan bagi mereka. Seorang gembala jemaat memiliki tugas dan tanggungjawab untuk menentukan arah iman jemaat, juga untuk memimpin jemaat supaya tetap berada di dalam Tuhan. Supaya kumpulan orang percaya ini tetap teguh beriman dalam Kristus dan belajar kebenaran firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Gembala jemaat juga memiliki tugas untuk menyampaikan dan mengajarkan firman Tuhan.
Gembala jemaat pada saat ini tidak diperbolehkan untuk menyampaikan kebenaran dari luar Alkitab. Sedangkan gembala jemaat pada waktu zaman para rasul, mereka masih bisa menerima wahyu dari Tuhan, karena pada waktu itu Alkitab belum selesai ditulis. Pada waktu itu pewahyuan masih berlangsung. Pada waktu itu para gembala jemaat masih bisa menggunakan karunia bernubuat sehingga jemaat bisa mendapatkan firman secara langsung dari Tuhan. Itu karunia yang diberikan kepada para gembala jemaat pada waktu itu, karena di tangan mereka belum ada firman tertulis.
Paulus dan Barnabas menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka mereka memberitakan Injil di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai. Dari situ, mereka berlayar menuju ke Antiokhia di Siria, di tempat mereka dulu diserahkan kepada kasih karunia Tuhan untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.
Sesampainya mereka di Antiokhia, mereka memanggil jemaat untuk berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang sudah dilakukan oleh Tuhan dengan perantaraan mereka. Mereka juga menceriterakan bahwa Tuhan telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain untuk beriman dan percaya kepada Yesus. Mereka mempertanggungjawabkan semua pekerjaan pelayanan mereka di hadapan jemaat yang telah mengutus mereka untuk memberitakan Injil. Jemaat Antiokhia di Siria telah melakukan pekerjaan besar dengan mengutus Paulus dan Barnabas untuk memberitakan Injil ke berbagai tempat. Paulus dan Barnabahs tinggal lama bersama murid-murid di situ.
Views: 155