Memberitakan Injil Dengan Semangat (Jelajah PB 452)

Kisah Para Rasul 14:1-2

Paulus dan Bernabas berangkat ke Ikonium. Ikonium berada di sebelah tenggara Antiokhia di Pisidia. Ketika sampai di Ikonium, kedua rasul itu juga masuk ke rumah ibadat orang Yahudi. Barnabas sendiri sebenarnya bukan murid Yesus yang menjadi rasul Yesus Kristus. Kata “rasul” di sini diartikan sebagai utusan. Pada waktu itu kata “rasul” dipakai secara umum untuk orang-orang yang diutus. Barnabas statusnya adalah sebagai penginjil yang diutus oleh jemaat Antiokhia di Siria. Dalam perjalanan sejarah, kata “rasul” ini dipakai secara khusus (menjadi nama jabatan) untuk para murid Yesus Kristus. Sedangkan Paulus juga disebut sebagai rasul Yesus Kristus karena dia telah membuktikan kerasulannya. Untuk membuktikan bahwa dia adalah rasul Yesus Kristus, maka dia juga diperlengkapi dengan kuasa serta mujizat (2 Korintus 12:12). Karena itu, hanya Paulus yang mengadakan mujizat. Sedangkan Barnabas tercatat tidak melakukan mujizat.

Paulus dan Barnabas mengajar di dalam rumah ibadat itu. Dari pengajaran tersebut, sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya. Ketika mereka berdua mendapatkan tantangan di Antiokhia di Pisidia, mereka tidak menjadi lemah. Mereka tetap berkobar-kobar untuk memberitakan Injil dan mengajarkan firman Tuhan. Mereka tidak patah semangat, tetapi justru semakin bersemangat untuk mengajar. Mereka menghasilkan murid lagi, lebih banyak.

Meskipun demikian, masih saja ada orang-orang Yahudi yang menolak pemberitaan serta pengajaran mereka. Orang-orang Yahudi ini memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah. Mereka sudah terbiasa dengan kejahatan, sehingga mudah sekali untuk dihasut. Mereka gusar karena kemungkinan besar berita Injil itu telah menyinggung mereka atau menyatakan kesalahan mereka. Rasa gusar atau rasa tidak enak di dalam hati terjadi karena sebenarnya mereka tahu tentang kebenaran, tetapi tetap saja tidak mau mengakui kebenaran itu. Bahkan cenderung ingin menutupi kebenaran itu, karena mereka sudah aman dan nyaman dengan kehidupan sekarang.

Injil yang benar, akan diberitakan secara seimbang. Jika salah akan dinyatakan salah, jika benar juga akan dinyatakan benar. Seringkali, pada saat memberitakan Injil, para pemberita Injil pun harus berani untuk menyatakan dosa seseorang. Injil menyatakan bahwa orang yang berdosa akan mendapatkan hukuman kekal di neraka. Karena itulah diperlukan Injil, yaitu kasih karunia Tuhan yang sanggup untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Tidak ada jalan lain untuk bisa mendapatkan keselamatan kekal, selain bertobat dan percaya kepada Yesus. Manusia akan susah untuk dibujuk mengikuti jalan kebenaran. Mereka harus diberi gambaran dengan pengajaran, setelah itu memberikan kesempatan kepada mereka untuk memutuskan, apakah mau bertobat dan percaya Yesus atau tetap hidup dalam dosa mereka.

Kita susah untuk membayangkan bagaimana Barnabas dan Paulus mengajar. Pasti mereka mengajar dengan sangat keras dan tajam, tanpa takut apapun. Itulah yang bisa membuat banyak orang gusar. Tetapi banyak juga yang menjadi percaya. Sebenarnya, orang yang mendengarkan pengajaran firman Tuhan dan menjadi gusar, itu salah satu tanda positif. Orang yang gusar tersebut telah tertusuk dengan pemberitaan Injil tersebut. Jika mereka menanggapinya dengan positif, maka mereka akan terus mencari kebenaran dan pada akhirnya akan mendapatkan kebenaran itu. Tetapi jika mereka menanggapi dengan negatif, maka mereka akan melakukan hal-hal yang jahat.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top