Kasih Mula-Mula (Jelajah PB 409)

Kisah Para Rasul 4:29-37

Jika kita memberitakan Injil dan merasa terancam, maka yang bisa kita lakukan adalah berseru kepada Tuhan. Tuhan pasti mendengar doa kita. Mereka berdoa supaya para rasul bisa lebih banyak mengadakan tanda-tanda dan mujizat oleh nama Yesus, supaya pemberitaan tentang Yesus Kristus semakin didengarkan oleh orang-orang Yahudi, terutama oleh pemimpin-pemimpin Yahudi. Ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus. Tuhan sedang memberikan tanda kepada mereka bahwa Tuhan sedang mendengar doa dan seruan mereka. Mereka memberitakan firman Tuhan dengan berani.

Dipenuhi oleh Roh Kudus, artinya mau dikuasai penuh oleh Roh Kudus. Kita bisa melihat tanda ketika mereka dikuasai penuh oleh Roh Kudus. Mereka tidak mengalami manifestasi yang aneh-aneh. Mereka tidak guling-guling atau menggelepar-gelepar. Mereka tidak berteriak-teriak seperti orang kerasukan. Tanda yang jelas bahwa mereka penuh dengan Roh Kudus adalah berani memberitakan firman. Orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah orang yang taat sepenuhnya kepada Roh Kudus, taat sepenuhnya kepada firman Tuhan.

Karena ancaman, penganiayaan serta kasih mereka yang mula-mula kepada Yesus Kristus, maka mereka sehati dan sejiwa. Seperti itulah keadaan seseorang yang pertama kali sedang jatuh cinta. Seperti itu juga keadaan seseorang yang pertama kali diselamatkan. Kasih mula-mula memberikan semangat dan pengharapan yang baru. Kasih seperti itulah yang harus dijaga selama kita hidup, sehingga hidup kita selalu mengasihi dan memuliakan Tuhan Yesus. Orang yang memiliki kasih mula-mula, hatinya akan berkobar-kobar untuk memberitakan Injil dan menyenangkan hati Tuhan. Tidak ada hal yang lain yang bisa dilakukan, selain melayani Tuhan dengan kesungguhan hati dan tanpa lelah sedikitpun.

Jemaat mula-mula hidup dalam kesehatian, segala sesuatu (harta benda) adalah milik mereka bersama. Jika dalam situasi yang demikian, yaitu di bawah ancaman, harta yang kita miliki tidak memiliki nilai lagi. Mereka melakukan itu tanpa paksaan. Hal itu akan sulit terjadi pada saat ini, karena kita tidak sedang dalam keadaan terancam. Kita dalam keadaan merdeka, bebas untuk melakukan kegiatan kerohanian. Jika keadaan jemaat mula-mula diterapkan pada saat ini, maka akan banyak orang malas yang datang ke gereja. Mereka tidak perlu bekerja, karena tahu bahwa ada orang-orang yang memiliki harta siap untuk memberikan semuanya ke gereja.

Semua orang percaya pada zaman jemaat mula-mula, mereka menjual tanah, rumah dan semua kepunyaan mereka. Hasil penjualannya diletakkan di depan kaki para rasul, lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. Mereka adalah orang-orang yang lahir baru. Mereka merelakan semuanya itu. Mereka bukan orang-orang yang datang untuk mencari keuntungan secara jasmani dan materi. Mereka sungguh-sungguh datang untuk mencari kebenaran rohani.

Saat ini, jangan sampai orang datang ke gereja bertujuan untuk mendapatkan berkat materi. Memang ada saat-saat tertentu gereja bisa memberi bantuan materi kepada orang-orang yang memerlukan. Tetapi jangan sampai itu membuat banyak orang semakin malas, karena hanya mengharapkan bantuan dari gereja secara materi. Orang-orang Kristen harus rajin bekerja, supaya berkat yang didapatkan bukan hanya untuk keperluan diri sendiri, tetapi juga untuk kepentingan pemberitaan Injil.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

1 thought on “Kasih Mula-Mula (Jelajah PB 409)”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top