Baptisan Roh Kudus di Efesus (Jelajah PB 477)

Kisah Para Rasul 19:1-7

Ketika Paulus menjelajah daerah-daerah pedalaman dan akhirnya sampai di Efesus, dia mendapati ada beberapa murid di Efesus. Memang pada waktu itu orang-orang Kristen lebih banyak disebut murid. Seorang murid dituntut untuk belajar dan taat kepada gurunya. Pada waktu itulah Paulus bertanya kepada mereka: “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Ternyata mereka belum pernah mendengar tentang Roh Kudus. Mereka telah dibaptis dengan menggunakan baptisan Yohanes. Mereka adalah orang Yahudi perantauan, yang pernah tinggal di Yerusalem pada saat Yohanes Pembaptis masih ada. Mereka mendengarkan pengajaran Yohanes Pembaptis serta percaya kepada Mesias. Hanya saja pada waktu itu Roh Kudus belum diturunkan dan Yesus juga belum disalibkan dan bangkit.

Bukan berarti bahwa baptisan Yohanes itu tidak sah dan perlu diulang. Semua murid Yesus juga dibaptis oleh Yohanes. Hanya saja orang-orang yang dibaptis oleh Yohanes, pengakuannya adalah bertobat dan percaya kepada Mesias yang akan datang, tetapi Mesias sendiri belum disalibkan dan dibangkitkan. Mereka harus memberikan pengakuan ulang, yaitu selain bertobat, mereka juga harus percaya kepada Yesus Kristus sebagai Mesias yang sudah menebus dosa di kayu salib dan bangkit dari antara orang mati. Ketika mereka mendengarkan penjelasan Paulus tersebut, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Pada waktu mereka dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, iman mereka belum tepat sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan bagi murid-Nya atau jemaat Perjanjian Baru.

Percaya kepada Yesus hanya karena tahu siapa Yesus, tidak akan membawa keselamatan. Banyak orang yang tahu tentang Yesus, tetapi belum tentu sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Ketika kita merasa diri atau mengakui diri sebagai orang berdosa dan mengakui bahwa Yesus adalah Juruselamat, Dia datang ke dunia untuk menyelesaikan masalah dosa manusia, lalu Dia dihukumkan di atas kayu salib menggantikan kita, itu adalah bentuk percaya yang sesungguhnya. Kita juga harus mengaminkan dengan segenap hati, bahwa Yesus dihukumkan di atas kayu salib untuk menggantikan kita menerima hukuman itu. Dosa hanya bisa diselesaikan dengan penghukuman mati. Dosa tidak bisa diselesaikan dengan hal-hal yang lain. Iman inilah yang menyelamatkan.

Di kota Efesus terjadi baptisan ulang. Yang paling penting adalah baptisan orang percaya. Orang harus percaya kepada Yesus terlebih dulu, sehingga memutuskan untuk memberi diri dibaptis. Karena itu baptisan adalah tanda bagi orang yang sudah percaya kepada Yesus. Pelaksanaan baptisan harus memiliki alasan yang kuat, yaitu orang yang akan dibaptis harus percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan Yesus.

Setelah itu Paulus menumpangkan tangan di atas mereka. Pada waktu itulah Roh Kudus turun ke atas mereka. Mereka mulai berkata-kata dalam bahasa lidah dan bernubuat. Di Efesus terjadi pembaptisan Roh Kudus yang terakhir, yaitu di luar Yahudi. Pemberitaan Injil sudah diresmikan sampai di luar Yahudi, sampai ke ujung bumi. Kita bisa ingat kembali, baptisan Roh Kudus pertama kali terjadi di Yerusalem (Kis 2), setelah itu terjadi di Samaria (Kis 8), lalu di ibukota Yudea, yaitu di Kaisarea, di rumah Kornelius (Kis 10), dan terakhir terjadi di Efesus (Kis 19). Sesudah itu tidak ada lagi baptisan Roh Kudus. Pada waktu baptisan Roh Kudus di Efesus, ada kira-kira dua belas orang yang bertobat dan menerima baptisan tersebut.

Views: 40

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top