Memanfaatkan Yesus (Jelajah PB 325)

Yohanes 6:14-24

Ketika orang banyak itu melihat dan merasakan mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, maka mereka berkata bahwa Yesus adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia. Itulah kesaksian mereka yang ditulis di dalam kitab ini. Hal ini menunjuk kepada Ulangan 18 yang menubuatkan seorang nabi yang akan datang yang seperti Musa. Ada juga orang yang memaksakan bahwa nubuatan itu bukan untuk Yesus tetapi untuk nabi lain. Hal itu juga terbantahkan karena sejak Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai manusia, maka tidak ada lagi nabi yang diutus ke dunia ini. Setelah Yesus, hanya rasul yang diberikan kewenangan untuk memberitakan firman Tuhan yang langsung diilhamkan oleh Tuhan.

Orang-orang Yahudi itu mau memaksa Yesus untuk dijadikan sebagai raja. Seandainya tidak terjadi mujizat, seandainya orang Yahudi itu pelit, seperti yang dikatakan oleh orang-orang yang mengaku Kristen padahal tidak percaya mujizat Tuhan Yesus, maka orang banyak itu tidak akan menganggap peristiwa itu sebagai mujizat. Mereka juga tidak akan mengatakan bahwa Yesus adalah Nabi yang akan datang itu. Mereka pasti juga tidak akan memaksa Yesus menjadi raja. Yesus akhirnya menyingkir karena Yesus tahu bahwa orang-orang tersebut hanya memikirkan hal-hal duniawi saja. Mereka tidak memikirkan perkara rohani.

Sesudah itu Yesus menyuruh murid-murid-Nya pulang dengan naik perahu, sedangkan Yesus menyendiri ke atas bukit untuk berdoa. Para murid mendapat masalah di dalam perjalanan, karena mereka harus melawan angin. Mereka mendayung sedemikian rupa, tetapi sangat berat dan sulit. Pada saat itulah mereka melihat Yesus berjalan di atas air, mendekati mereka. Mereka ketakutan, tetapi Yesus menenangkan mereka. Ketika para murid mau menaikkan Yesus ke dalam perahu, seketika itu juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tuju. Tuhan Yesus mengadakan mujizat dan hal itu untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias, Dia adalah Tuhan itu sendiri. Para rasul juga mengadakan mujizat karena Tuhan Yesus memberikan kuasa untuk melakukan hal itu. Hal itu dipakai untuk membuktikan bahwa mereka adalah rasul-rasul dari Yesus Kristus.

Orang banyak itu tetap mencari-cari Yesus Kristus. Mereka berpikir untuk memanfaatkan Yesus. Karena itu mereka memaksa Yesus untuk menjadi raja mereka. Mereka berpikir jika Yesus menjadi raja, maka hidup mereka akan lebih enak, apalagi Yesus bisa memberikan makan kepada mereka secara ajaib. Mereka tidak perlu lagi memikirkan kebutuhan duniawi mereka jika Yesus menjadi raja mereka. Mereka tidak perlu bekerja lagi karena mempunyai raja yang bisa memberi makan. Mereka hanya memikirkan hal-hal duniawi. Mereka tidak datang kepada Yesus seperti saat Petrus datang kepada Yesus.

Seseorang yang datang kepada Yesus tanpa pertobatan, sebenarnya mereka hanya ingin memanfaatkan Yesus untuk kepentingan dan kebutuhan mereka semata. Mereka seperti orang-orang Kristen zaman sekarang yang datang ke gereja karena hanya menginginkan berkat jasmani atau berkat materi atau berkat kesembuhan. Jika gereja tidak pernah menyerukan pertobatan, maka jemaat yang ada di dalam gereja tersebut tidak akan pernah mengalami pertobatan dan kelahiran baru. Jemaat yang bergabung tidak mengetahui tentang pengajaran yang benar. Mereka datang, yang penting mendapatkan berkat yang mereka inginkan. Itulah kecenderungan dari banyak orang pada saat ini.

Views: 15

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top