Matius 4:12-25
Ketika Yesus mendengar bahwa Yohanes telah ditangkap, maka Yesus tahu bahwa penyaliban-Nya pun akan segera terjadi. Setelah itu Yesus pindah dari Nazaret ke Kapernaum. Tindakan ini sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Ini salah satu tujuan Matius menulis Injil, yaitu untuk orang-orang Yahudi. Orang Yahudi sangat suka dengan nubuatan para nabi Perjanjian Lama, terutama tentang kedatangan Mesias. Tetapi ternyata Injil Matius tidak membuat orang-orang Yahudi percaya bahwa Yesus adalah Sang Mesias itu.
Yohanes dan Yesus mengkhotbahkan topik yang sama, yaitu “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (ayat 17). Hari-hari ini, seharusnya gereja juga menyerukan hal yang sama. Masih banyak gereja yang hanya menyerukan tentang berkat, kesembuhan, mujizat, injil sosial dan hal-hal duniawi lainnya.
Kemudian Yesus memanggil murid-murid awal. Semua murid itu berlatarbelakang sebagai nelayan. Yesus memberikan tugas kepada mereka untuk menjadi penjala manusia. Akhirnya mereka menjadi pemberita Injil dan rasul Yesus Kristus. Ada empat orang yang dipanggil di awal, yaitu Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes. Ketika Yesus masih berada di Galilea, mereka mengikut Yesus tetapi tidak penuh waktu. Ketika pelayanan Yesus semakin sibuk dan Yesus meninggalkan Galilea menuju Yudea, mereka mengikuti Yesus sepenuh waktu. Mereka menjadi pengiring Yesus yang senantiasa mendampingi Yesus Kristus.
Matius menulis secara singkat perjalanan dan pelayanan Yesus di Galilea. Yang dilakukan oleh Yesus adalah memberitakan Injil Kerajaan Allah. Memberitakan kasih karunia Allah, bahwa orang-orang yang berdosa sekarang dosa mereka bisa diselesaikan. Dosa tidak bisa diselesaikan dengan amal, ibadah, ritual, kebaikan atau usaha manusia. Dosa selesai hanya dengan penghukuman. Karena itu Tuhan mengirimkan Juruselamat. Juruselamat ini bisa menyelamatkan dosa manusia dengan cara menggantikan manusia dihukum. Sebelum Juruselamat tiba, Tuhan memerintahkan manusia untuk melakukan ibadah simbolik sebagai gambaran tentang penghukuman Sang Juruselamat, yaitu korban bakaran dari domba.
Kedatangan Mesias adalah untuk menyelesaikan dosa manusia. Yesus juga melenyapkan segala sakit penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Hal tersebut sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya, di dalam Yesaya 35:5-6. Itu adalah kuasa sang Mesias. Kita sebenarnya tidak boleh menginginkan kuasa itu, karena itu kuasa Tuhan. Jangan sampai kita terjebak seperti Hawa, karena Iblis mengatakan bahwa jika makan buah tersebut maka manusia akan seperti Allah. Yang diperlukan bukan mengingini kuasa Yesus, tetapi yang terpenting adalah mencontoh karakter Yesus, seperti: kerendahan hati, kesabaran serta kesucian hidup-Nya. Itu yang sangat penting.
Tujuan Yesus melakukan mujizat adalah untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias. Karena ada nubuatan bahwa ketika Mesias datang, Ia akan melakukan mujizat. Karena pembuktian itu, maka tersiar kabar tentang Yesus di seluruh Siria. Bukan hanya yang sakit yang disembuhkan, tetapi juga yang buruk keadaannya. Inilah kabar baik dari Tuhan. Mesias datang untuk menyembuhkan orang sakit, baik jasmani maupun rohani.
Views: 8