Jelajah PB 60 (Matius 20:17-23)

Untuk ketiga kalinya Tuhan Yesus memberitahukan kepada para murid bahwa Ia akan pergi ke Yerusalem. Yesus sudah tahu apa yang akan terjadi pada Diri-Nya ketika Ia nanti berada di Yerusalem. Dia tahu orang-orang Farisi dan para ahli Taurat sedang mengambil keuntungan dari jabatan mereka. Para imam yang selama ini sudah mendapatkan kenyamanan di dalam jabatannya, tidak akan mungkin mau menerima Yesus sebagai Mesias. Karena, jika Mesias datang, maka jabatan keimamatan mereka berakhir. Mereka pasti tidak akan rela menanggallan baju kebesaran mereka. Demikian juga dengan para ahli Taurat yang sudah mendapatkan penghormatan dari masyarakat luas. Mereka juga sudah mendapatkan keuntungan materi dari posisi mereka sebagai ahli Taurat. Jika mereka pergi ke mana-mana, mereka adalah orang yang paling dihormati, diberi tempat duduk yang paling terhormat. Mereka tidak akan mudah untuk menganggap Anak Muda dari Nazaret adalah Mesias.

Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus ditulis dalam Matius 16. Pemberitahuan kedua ada di dalam Matius 17:22-23. Dan ayat ini adalah pemberitahuan ketiga. Sampai tiga kali berturut-turut Tuhan Yesus memberitahu hal tersebut kepada para murid tentang apa yang akan terjadi pada Diri-Nya. Hal ini dilakukan supaya para murid tidak tergoncang imannya ketika hal itu benar-benar terjadi. Hal tersebut diberitahukan supaya para murid tahu bahwa Yesus ditangkap bukan karena Yesus tidak sanggup menghadapi orang-orang yang menangkap-Nya, tetapi karena Ia sudah tahu sebelumnya bahwa hal itu memang akan terjadi. Yesus juga beberapa kali memberikan pesan kepada para murid supaya tidak memberitahukan itu kepada orang lain. Karena makin cepat hal itu beritahukan kepada banyak orang, maka makin cepat Yesus akan ditangkap. Jika demikian, pelayanan Tuhan Yesus tidak akan efektif karena Dia belum menjalani seluruh tanah Israel.

Yakobus dan Yohanes masih sepupu dengan Tuhan Yesus (jika dilihat dalam garis keturunan secara manusia). Mereka datang kepada-Nya dengan menggunakan ibunya untuk meminta posisi dalam kerajaan Yesus Kristus. Yesus berkata kepada mereka bahwa mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka minta. Mereka ternyata belum mengerti pelayanan Tuhan Yesus yang sesungguhnya. Mereka tidak mengerti apa yang akan mereka hadapi. Dalam bayangan mereka, kerajaan Yesus Kristus yang akan datang sama seperti kerajaan yang ada di dunia ini. Mereka belum tahu dan tidak bisa membayangkan cawan yang akan diminum oleh Yesus, penderitaan yang akan dialami oleh Tuhan Yesus.

Karena itu, mereka menjawab “dapat meminum cawan yang diminum oleh Yesus.” Dan memang hal itu benar-benar terjadi juga pada mereka. Yesus juga mengatakan bahwa cawan Yesus Kristus juga akan diminum oleh mereka juga. Yakobus dipenggal kepalanya oleh Herodes, tidak lama sesudah Stefanus (Kisah Para Rasul 12:1-2).

Mengenai duduk di sebelah kanan atau kiri Tuhan Yesus, Yesus tidak berhak untuk memberikannya. Yang berhak adalah Bapa di sorga. Mungkin dari pernyataan ini timbul pertanyaan, bukankah Yesus adalah Tuhan? Mengapa Dia tidak berhak? Bapa dan Yesus adalah satu kesatuan tetapi memiliki pribadi yang berbeda. Ini adalah salah satu keunikan (kemahakuasaan) Tuhan kita. Di ayat lain, Yesus pernah berkata bahwa Anak Manusia pun tidak tahu hari dan saat kedatangan-Nya, hanya Bapa yang tahu (Matius 24:36). Yesus sebagai manusia konsisten bahwa semua yang Yesus katakan berasal dari Bapa. Ini salah satu tanda bahwa Yesus sebagai manusia benar-benar mengosongkan diri-Nya (Filipi 2:5-8). Jika Bapa tidak mengatakan hal tersebut, Yesus juga tidak akan mengatakan hal tersebut.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top