Murid-murid-Nya sekali lagi mendengar pernyataan Tuhan Yesus bahwa Dia akan pergi ke Yerusalem, kemudian Ia akan ditangkap, akan dibunuh dan pada hari yang ketiga Ia akan bangkit. Mendengar pernyataan Yesus tersebut, murid-murid-Nya menjadi sedih sekali. Saat itulah iman dan pemahaman mereka tentang sang Mesias kembali ditantang. Dengan pernyataan tersebut, apakah mereka mengerti tentang tugas misi Mesias? Apakah mereka bisa melihat apa sebenarnya pekerjaan san Mesias yang sesungguhnya? Apakah mereka bisa melihat apa hubungan ditolak dan dibunuhnya Yohanes Pembaptis dengan pelayanan Yesus Kristus? Bisakah para murid melihat kebenaran dengan jernih, semua yang pernah dinubuatkan oleh para nabi Perjanjian Lama mengenai kedatangan Mesias?
Murid-murid pada saat mengikut Yesus pada waktu itu, mereka seperti orang yang antara mengerti dengan tidak mengerti, secara berulang-ulang. Mereka tidak bertanya mengapa Yesus harus disalibkan dan mengapa Mesias harus mati. Mereka juga tidak bertanya, mereka Yesus nantinya bersedia untuk dibunuh dan pada hari ketiga bangkit dari kematian. Karena murid-murid tidak bertanya lebih lanjut, maka Yesus juga tidak menjelaskan secara rinci. Murid-murid-Nya ternyata belum mengerti tentang simbol korban domba yang disembelih adalah gambaran dari penyaliban sang Mesias. Padahal sudah dijelaskan bahwa Mesias datang untuk membebaskan mereka dari dosa, penyakit rohani manusia.
Di bagian selanjutnya, Yesus ditanya apakah Yesus perlu membayar pajak Bait Allah, setiap orang membayar dua dirham. Sebenarnya Yesus tidak perlu membayar pajak karena sebenarnya Bait Allah adalah kepunyaan Yesus sendiri. Murid-murid-Nya pun tidak perlu membayar pajak tersebut. Tetapi Yesus berkata, supaya tidak menjadi batu sandungan, jangan sampai dengan alasan ini Dia ditangkap, maka pajak itu dibayar. Bagi Yesus, uang bukan masalah.
Alasan Yesus tidak perlu membayar sebenarnya diceritakan di ayat 25 dan 26. Yesus membandingkan tentang raja-raja dunia yang memungut bea dan pajak hanya bagi orang asing (rakyat jajahannya). Sebenarnya rakyat (warga negara tersebut) bebas dari bea dan pajak tersebut. Seharusnya demikian juga harus terjadi hal yang sama di Bait Allah. Tetapi, supaya tidak menjadi batu sandungan, Yesus menyuruh Petrus untuk membayar pajak tersebut.
Yesus ternyata tidak menyimpan uang. Bahkan empat dirham pun tidak ada di kantong-Nya. Betapa miskin-Nya dia secara manusia dan Dia sungguh-sungguh tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Dia tidak memiliki apa-apa di muka bumi ini.
Karena itulah, Dia menyuruh Petrus untuk pergi memancing ke danau. Ikan pertama yang dipancing oleh Petrus, di mulut ikan itu terdapat uang empat dirham. Secara manusiawi Yesus tidak mempunyai apa-apa, tetapi sebenarnya Dia memiliki segala sesuatu. Karena semua yang ada di muka bumi ini adalah milik-Nya. Semua adalah ciptaan-Nya. Yesus tahu di mulut itu ada ikan dan Dia bisa perintahkan ikan itu untuk makan pancingannya Petrus.
Views: 45