Doa Bapa Kami (Jelajah PB 13)

Matius 6:9-15

Mulai ayat ini, Yesus memberikan bagan atau sistematika (pola) doa. Doa Bapa Kami ini bukanlah doa wajib atau mantra yang harus di ulang-ulang. Doa ini bisa dipakai oleh orang-orang yang baru percaya kepada Yesus, sebagai doa awal. Tetapi yang perlu kita ketahui, doa bukan hafalan. Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Tuhan.

Di awal doa ini Yesus berkata, “Bapa kami yang di Sorga.” Siapa yang bisa memanggil Tuhan sebagai Bapa? Orang yang percaya kepada Tuhan disebut sebagai anak-anak Tuhan. Karena itu, kita sebagai orang percaya berhak untuk memanggil Tuhan dengan sebutan Bapa. Kita bisa melihat, betapa erat hubungan antara orang percaya dengan Tuhan. Tuhan Yesus memberikan hak ini kepada orang percaya untuk memanggil Sang Maha Kuasa dengan Bapa. Orang Yahudi memanggil-Nya Tuhan (Adonai), sedangkan kita memanggil-Nya “Bapa.”

Setiap orang-orang yang percaya kepada Tuhan harus menguduskan nama Tuhan. Bukan dengan mulut saja, tetapi juga dengan perbuatan. Kita menguduskan nama-Nya dengan tidak mencemarkan nama-Nya. Dengan bertindak hati-hati. Seorang anak, jika dia sembarangan bertindak, akan mencemarkan nama baik orang tuanya. Anak-anak Tuhan kalau sembarangan bertindak, bisa mencemarkan nama baik Tuhan. Karena itu, perhatikanlah tingkah laku dan sikap hidup kita. Bukan melakukan kejahatan demi nama Tuhan, atau bersumpah palsu demi nama Tuhan.

Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di Sorga. Ini adalah permohonan dari seorang anak yang merindukan kebaikan di muka bumi ini. Yang merindukan kedatangan kerajaan Sorga di bumi ini, karena Tuhan pernah berjanji kepada Daud bahwa Anak-Nya akan memerintah di bumi ini. Dan bumi ini akan penuh damai jika diperintah oleh Raja yang dari keturunan Daud itu. Sebenarnya, dunia saat ini ada di bawah kutuk. Karena itulah di dunia saat ini banyak kesusahan dan kesulitan. Ada banyak bencana, karena dunia ini ada di dalam kutuk. Karena itu Yesus berjanji untuk datang yang kedua kali untuk mendirikan kerajaan-Nya. Harusnya orang percaya berdoa supaya kerajaan Tuhan segera datang, keadaan di Sorga pindah ke bumi.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Tuhan Yesus mengajarkan supaya kita meminta kecukupan dari Tuhan. Ini adalah permintaan kebutuhan dasar, bukan kebutuhan sekunder. Doa ini mengajarkan supaya kita tidak tamak. Tetapi kita tahu bahwa makanan kita untuk hari ini pasti sudah cukup. Bahkan mungkin kita sudah mempunyai tabungan untuk persediaan makanan satu bulan ke depan. Karena itu, bersyukurlah untuk hal tersebut. Mintalah yang masuk akal (sesuai kebutuhan) kepada Tuhan, maka dia akan mengabulkan permintaan kita.

Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Apakah betul kita sudah mengampuni kesalahan orang lain? Jangan-jangan kita adalah seorang pendendam, sehingga ketika mengucapkan doa Bapa Kami hanya sebuah hafalan saja. Hal itu yang ditekankan oleh Yesus di ayat 14 dan 15, jika kita tidak mengampuni kesalahan orang, Bapa di Sorga juga tidak akan memberikan pengampunan. Yesus sedang mengajarkan hukum yang adil. Jika ingin diampuni, maka kita harus mengampuni. Jika ingin diberi, maka kita harus memberi. Jika kita mau diperhatikan orang, kita harus memperhatikan orang. Jika kita mau disayang orang, kita juga harus menyayangi orang.

Jangan membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskan dari yang jahat. Seringkali di dalam hidup ini, Tuhan ingin kita membuktikan bahwa kita benar-benar setia kepada-Nya. Bisa juga terjadi seperti kasus Ayub, ketika Tuhan mengizinkan Iblis untuk mencobai Ayub. Iblis selalu mengecam orang-orang yang mengasihi Tuhan. Jika kita menghadapi hal-hal yang jahat di muka bumi ini, kita harus sadar bahwa mungkin kita sedang dalam ujian. Pada saat itu, jangan sampai kita mempermalukan Tuhan melainkan harus keluar sebagai pemenang, keluar sebagai emas murni.

Karena Engkaulah yang empunya kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Ini adalah akhir dari doa yang mengajak kita untuk memuliakan Tuhan. Kembali menegaskan bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas segala-galanya. Tuhan akan memenuhi keperluan yang kita doakan. Tuhan yang mempunyai kuasa di mana saja dan sampai selama-lamanya.

Sekali lagi, doa ini bukan untuk sekedar dihafalkan, tetapi yang lebih penting harus dipahami. Jika kita berdoa, maka belajarlah berdoa sesuai dengan unsur-unsur yang terkandung di dalam doa Bapa Kami tersebut. Hal ini diajarkan oleh Yesus ketika para murid meminta untuk diajarkan untuk berdoa.

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

1 thought on “Doa Bapa Kami (Jelajah PB 13)”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top