Tuhan Menghendaki Semua Orang Tidak Binasa (Jelajah PB 1082)

Wahyu 10:1-6

Yohanes melihat seorang malaikat lain yang kuat sedang turun dari Surga. Mungkin malaikat ini adalah Mikhael, sebagai penghulu atau pemimpin malaikat. Malaikat itu berselubungkan awan. Pelangi berada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari. Kakinya seperti tiang api. Mungkin karena mukanya seperti matahari, maka dia diduga sebagai Tuhan Yesus. Meskipun penampakan malaikat ini sangat kuat dan dahsyat, tetapi di Yudas 9 dikatakan bahwa Lucifer berani menantangnya, ketika memperebutkan mayat Musa.

Kemungkinan pada waktu itu Lucifer menginginkan supaya mayat Musa dikuburkan, tetapi Mikhael mempertahankan supaya mayat Musa diambil olehnya. Jika mayat Musa dikuburkan dan kuburan itu dijadikan tempat peringatan sampai sekarang, maka kuburan itu akan dipakai oleh Iblis sedemikian rupa untuk menyesatkan banyak orang. Akan ada banyak orang yang akan pergi ziarah dan berdoa di kubur Musa.

Dalam tangan malaikat itu, ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi. Sepertinya malaikat itu sedang berdiri di pantai. Mengenai gulungan kitab kecil yang dipegang oleh malaikat itu, banyak penafsir yang mengatakan bahwa itu simbol dari firman Tuhan. Hal ini dinubuatkan juga di dalam Yehezkiel 2-3.

Malaikat itu berseru dengan suara nyaring, sama seperti singa yang mengaum. Sesudah ia berseru, maka ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya. Bunyi-bunyi seperti ini menjadi fenomena ilahi yang sulit untuk dijelaskan. Kedahsyatan peristiwa-peristiwa seperti ini sukar untuk dibayangkan. Guruh itu berisi perkataan-perkataan yang bisa didengar oleh Yohanes. Setelah ketujuh guruh itu selesai berbicara, Yohanes ingin segera menuliskannya. Tetapi Yohanes mendengar suara dari Surga yang berkata, “Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh intu dan janganlah engkau menuliskannya!”

Sepertinya suara di dalam guruh itu bukan lagi berita yang harus disampaikan. Suara itu sepertinya menyatakan hukuman yang sudah ditetapkan untuk dilaksanakan. Dunia telah melakukan banyak sekali ketidakadilan. Saatnya Tuhan menegakkan keadilan-Nya, yang seharusnya terjadi terhadap dunia ini. Pemberitaan firman Tuhan sudah cukup. Respon para pendengar firman Tuhan bermacam-macam: ada yang mau mendengar dan melakukan, ada yang tidak mau mendengar, bahkan ada juga yang melarang orang lain mendengar firman Tuhan.

Yohanes kemudian melihat malaikat tersebut mengangkat tangan kanan ke langit dan ia bersumpah demi Dia yang hidup sampai selama-lamanya, yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya. Dalam sumpahnya, malaikat itu berkata, “Tidak ada penundaan lagi!”

Tuhan sudah sekian lama menahan kehancuran dunia ini. Jika Tuhan tidak menahannya, dunia ini sudah lama hancur. Di dalam 2 Petrus 3 dikatakan, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan semua orang berbalik dan bertobat.”

Views: 15

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top