Suasana Yerusalem Baru (Jelajah PB 1136)

Wahyu 22:1-5

Di masa kerajaan seribu tahun, jumlah manusia menjadi sangat banyak karena umur manusia juga sangat panjang. Usia manusia kembali seperti pada masa setelah penciptaan dan sebelum bencana air bah. Di dalam Yesaya 66 dikatakan jika mereka mati di bawah usia seratus tahun, disebut kena kutuk. Sedangkan yang lain bisa sampai usia hampir seribu tahun. Pada waktu itu, Tuhan Yesus yang memerintah secara langsung, dibantu oleh umat-Nya yang pernah diangkat pada masa pengangkatan sebelum terjadi masa kesusahan besar selama tujuh tahun.

Pada masa kerajaan seribu tahun, Tuhan menurunkan kota Yerusalem Baru dari Surga. Kota ini tidak berada di bumi, tetapi di angkasa. Kemungkinan besar kota ini tidak bisa dilihat oleh mata jasmani. Hanya orang-orang yang memiliki tubuh rohani, tubuh kebangkitan, yang bisa melihat kota ini dan mendiaminya.

Di Yerusalem Baru itu ada air kehidupan yang jernih seperti kristal. Sungai itu mengalir keluar dari takhta Tuhan dan takhta Anak Domba. Ini adalah air kehidupan yang pernah ditawarkan oleh Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali. Pohon itu berbuah tiap satu bulan sekali dan daun pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.

Sepertinya daun dari pohon kehidupan itu memiliki khasiat kesembuhan. Bisa jadi akan membuat daya tahan tubuh manusia menjadi lebih kuat. Sakit apapun bisa sembuh ketika daya tahan tubuh manusia diperkuat. Pada masa itu, tidak akan ada lagi laknat. Pada saat itu tidak akan ada orang yang bisa berbuat jahat. Orang yang sudah menyesali dosa, seharusnya sudah tidak suka untuk berbuat dosa itu lagi.

Takhta Tuhan dan takhta Anak Domba akan ada di dalam kota Yerusalem Baru itu. Hamba-hamba Tuhan akan beribadah kepada Tuhan. Ibadah yang dimaksud adalah ibadah hakikat, yang menyembah di dalam hati. Menyembah dalam hati artinya adalah sikap hati kita sepanjang waktu kepada Tuhan. Pada saat itu, mereka yang berada di Yerusalem Baru akan bisa melihat wajah Tuhan dan nama Tuhan tertulis di dahi mereka.

Di Yerusalem Baru tidak akan ada malam lagi. Mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari. Tuhanlah yang menjadi terang atas kota itu dan atas mereka. Mereka yang ada di Yerusalem Baru akan memerintah sebagai raja untuk selama-lamanya. Ini adalah janji Tuhan yang sangat indah sekali. Kita sepertinya tidak perlu tidur lagi, karena tubuh kebangkitan tidak perlu istirahat. Sedangkan yang berada di bumi baru, masih perlu tidur karena mereka masih menggunakan tubuh jasmani, sama seperti kita saat ini.

Yang dimaksudkan memerintah selama-lamanya ini pada saat masa seribu tahun. Masa seribu tahun itu sudah sangat lama sekali, tidak seperti masa jabatan pemerintahan saat ini. 

Views: 13

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top