Neraka (Jelajah PB 1130)

Wahyu 20:9-15

Manusia yang disesatkan dan memang ingin memberontak kepada Tuhan itu naik ke seluruh dataran bumi. Mereka kemudian mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu (kota Yerusalem Baru). Tetapi dari langit, turunlah api menghanguskan mereka. Sedangkan Iblis yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang.

Di dalam lautan api itu juga merupakan tempat pembuangan binatang dan nabi palsu itu. Mereka disiksa siang dan malam, sampai selama-lamanya. Ini adalah akhir dari kehidupan Lucifer dan para pengikutnya.

Mengenai neraka, sebenarnya Tuhan Yesus sendiri lebih banyak berbicara mengenai neraka dibandingkan dengan Surga. Tuhan tidak mau kita pergi ke neraka. Karena Yesus sangat sayang kepada umat-Nya, maka Ia sampai berkata bahwa Surga seharusnya menjadi prioritas bagi orang percaya. Yesus mengatakan jika ada anggota tubuh menyesatkan, lebih baik kita masuk Surga tanpa tubuh yang lengkap daripada kita dengan tubuh lengkap masuk ke neraka.

Tuhan ingin memberitahukan dan mengingatkan kepada kita, supaya kita tidak tertarik ke neraka. Tuhan telah menggunakan segala cara untuk mengingatkan kita, bahwa neraka bukanlah tempat yang nyaman. Tuhan juga sudah menceritakan mengenai Abraham, Lazarus dan orang kaya. Itu adalah kisah yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, supaya kita mengetahui keadaan orang-orang yang dihukum di neraka.

Tetapi kalau manusia tetap tidak mempercayainya, maka tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Manusia diberi kebebasan untuk mengambil keputusan penting ini. Dalam hal ini, kita tidak bisa menyalahkan Iblis, karena tugas Iblis hanya mempengaruhi kita, bukan memaksa kita. Kitalah yang mengambil keputusan atas hidup kita. Hal itu juga yang diputuskan oleh Adam dan Hawa, ketika Iblis menggoda mereka. Mereka bisa mengambil sikap untuk menolak godaan Iblis. Tetapi pada akhirnya, mereka melakukan yang Iblis katakan.

Dalam sejarah kehidupan manusia, ternyata lebih banyak manusia yang percaya kepada Iblis daripada kepada Tuhan. Jika demikian, maka akan lebih banyak manusia yang menuju pada tempat yang sudah disediakan untuk Iblis dan para pengikutnya. Sebenarnya neraka tidak disediakan untuk manusia, tetapi untuk Iblis.

Di akhir masa kerajaan seribu tahun, akan terjadi penghakiman Tuhan, atau biasa disebut dengan pengadilan takhta putih. Semua orang mati akan dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis di dalam kitab kehidupan. Yang masuk Surga, perbuatan dihitung untuk mendapatkan hadiah. Yang masuk neraka, perbuatan dihitung untuk mendapatkan kadar penghukuman.

Ada banyak kitab yang mencatat kehidupan serta perilaku manusia. Kita perlu menyadari bahwa perbuatan kita, sekecil apapun, benar-benar dilihat dan diperhitungkan. Sebagai orang percaya, kita perlu berhati-hati dalam berpikir, berkata-kata dan bersikap. 

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top