Kesempatan Untuk Memilih (Jelajah PB 1105)

Wahyu 15:1

Yohanes melihat ada tanda lain di langit, digambarkan tanda besar dan ajaib, yaitu tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir. Peristiwa ini akan terjadi di akhir masa tribulasi (masa kesusahan besar). Jika malapetaka itu sudah selesai, maka berakhirlah murka Tuhan. Tuhan sangat murka dengan manusia yang tidak mau bertobat dan percaya kepada Tuhan. Manusia yang sudah diciptakan-Nya, banyak yang memilih untuk memberontak kepada Tuhan, bukan menyembah Tuhan.

Manusia yang mendapatkan kehendak bebas, telah menggunakan kebebasannya untuk menentang Tuhan. Manusia yang telah diciptakan dengan akal budi, telah menggunakan akal yang tidak sehat. Manusia yang telah diciptakan dengan hati nurani, tidak mau memurnikan hatinya. Kebebasan yang diberikan itu cenderung digunakan untuk kejahatan. Manusia bukan hanya berbuat jahat kepada sesamanya, tetapi juga telah berbuat jahat kepada Tuhan yang telah menciptakannya.

Manusia yang durhaka itu akan dihukum oleh Tuhan dengan murka-Nya. Mereka sebenarnya sudah mendapatkan kesempatan untuk berbalik dan bertobat kepada Tuhan, tetapi mereka tidak mau menggunakan kesempatan itu dengan baik. Mereka banyak yang memilih untuk menyembah dan mengikuti Iblis. Iblis adalah malaikat yang memberontak. Makhluk ini diciptakan lebih kuat dari manusia. Neraka sebenarnya diciptakan oleh Tuhan untuk menghukum malaikat yang memberontak ini. Tetapi ternyata banyak manusia yang mengikuti pemberontakan malaikat ini, sehingga mereka pun ikut mendapatkan hukuman yang setimpal.

Iblis sudah tahu itu. Dia sudah tahu bahwa ia sudah kalah dan tempatnya adalah di neraka. Karena itu, Iblis menggunakan kesempatan untuk menghasut manusia, supaya mengikuti Iblis. Dengan demikian Iblis memiliki teman untuk menderita bersama selama-lamanya di neraka. Jika ada di antara kita tertarik dengan Iblis, maka percayalah kepadanya dengan sungguh-sungguh dan tidak tanggung-tanggung.

Di dalam panggilan berita Injil dan keselamatan, Tuhan Yesus menyerukan supaya manusia sadar bahwa diri mereka sedang dalam kondisi bersalah atau berdosa. Kesadaran itu penting, supaya ada titik balik pertobatan. Jika manusia tidak sadar bahwa dirinya berdosa, maka ia tidak akan pernah mengalami pertobatan, karena memang hal itu dianggap tidak penting. Jika manusia tidak menyesali keberdosaannya, tidak bertobat dan berbalik kepada Tuhan, tidak mungkin dia akan masuk Surga.

Ada orang yang berkata bahwa Tuhan itu maha kasih dan tidak mungkin memberikan malapetaka atau penghukuman kepada manusia. Tentu pernyataan seperti ini tidak sesuai dengan yang tercatat di dalam Alkitab. Tuhan sudah memberikan kasih-Nya yang besar kepada kita, melalui Anak-Nya yang tunggal, yang rela untuk mengorbankan nyawanya. Jika kita memilih untuk tidak percaya kepada-Nya, berarti kita melewatkan kesempatan itu.

Di sisi lain, Tuhan itu juga maha adil. Karena itulah, Dia memberi kebebasan untuk kita memilih. Pilihan yang kita ambil selalu ada konsekuensinya. Jika kita memilih Yesus Kristus, maka kita akan bersama-sama dengan Dia untuk selama-lamanya dan tempatnya di Surga. Jika kita tidak memilih Yesus Kristus, berarti memilih Iblis. Maka kita akan bersama-sama dengan Iblis untuk selama-lamanya dan tempatnya di neraka.

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top