Cawan Malapetaka (Jelajah PB 1111)

Wahyu 16:9-14

Ketika matahari mendapatkan tumpahan cawan, maka manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat. Bukan bertobat, justru manusia semakin marah kepada Tuhan. Manusia seperti ini sebenarnya sedang mengakui keberadaan Tuhan, tetapi sekaligus protes kepada Tuhan. Mereka justru semakin menghujat nama Tuhan yang sebenarnya mereka sadar bahwa Dia berkuasa atas malapetaka itu.

Selanjutnya malaikat kelima menumpahkan cawan ke atas takhta binatang itu dan kerajaannya menjadi gelap. Mereka menggigit lidah mereka karena kesakitan. Lucifer mengira bahwa ia kuat, tetapi ternyata tidak. Karena Tuhan tidak bertindak, sehingga ia menganggap bahwa dirinya kuat dan berkuasa. Sekali Tuhan bertindak, mereka baru tahu bahwa mereka sebenarnya tidak memiliki kekuatan besar.

Cawan kelima sengaja ditumpahkan ke takhta binatang itu. Karena hati mereka yang sangat jahat, mereka tidak mau mengakui Tuhan. Mereka tetap menghujat Tuhan yang di Surga, karena kesakitan dan karena bisul yang ada pada mereka. Mereka tetap tidak mau bertobat dari perbuatan-perbuatan mereka. Mereka justru menambah kesalahan mereka, menjadi semakin jahat, memberontak dan menghujat Tuhan.

Jika manusia sudah dikuasai oleh Iblis, maka mereka akan sulit sekali keluar dari cengkeraman Iblis. Pikiran dan tindakan mereka benar-benar telah dikuasai oleh Iblis. Tindakannya sangat tidak masuk akal, sulit untuk masuk ke nalar manusia yang memiliki akal sehat. Mereka tidak bisa memeriksa keadaan jiwa dan pikiran sendiri.

Selanjutnya, malaikat keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, yaitu sungai Efrat. Yang terjadi, keringlah sungai itu. Sungai ini berada di wilayah Irak dan dijadikan sebagai perbatasan wilayah pada zaman Yosua. Sungai ini memisahkan antara Israel dengan wilayah di sebelah timurnya. Ketika sungai ini kering, maka raja-raja yang berada di sebelah timur bisa dengan mudah melintas perbatasan itu.

Selanjutnya Yohanes melihat dari mulut naga (Lucifer) dan dari mulut binatang (yang dipakai oleh Lucifer untuk menjadi penguasa di bumi) dan dari mulut nabi palsu, keluar tiga roh najis. Sepertinya ini adalah gambaran tritunggal dari Iblis, menyerupai katak. Tuhan juga pernah memberikan tulah katak kepada bangsa Mesir.

Roh-roh setan itu mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib. Mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia. Para raja itu dikumpulkan untuk mengadakan peperangan di hari besar, ketika Tuhan Yang Mahakuasa hadir. Bagi Iblis, perbuatan ajaib atau mujizat menjadi alat yang sangat efektif untuk memengaruhi orang di muka bumi ini. Mereka akan mudah disesatkan dengan hal-hal yang ajaib dan spektakuler itu.

Tuhan Yesus sendiri telah menubuatkan bahwa di akhir zaman, Iblis akan mengadakan mujizat-mujizat palsu. Meskipun palsu, tetapi tidak sembarangan. Iblis melakukan perbuatan ajaib atau mujizat yang dahsyat, sehingga bisa menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Views: 33

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top