Cawan Kedua dan Ketiga Ditumpahkan (Jelajah PB 1109)

Wahyu 16:3-6

Selanjutnya malaikat kedua menumpahkan cawannya ke atas laut. Maka air laut itu menjadi darah. Ini seperti yang pernah terjadi di Mesir, pada saat Tuhan memberikan tulah kepada bangsa Mesir, pada zaman Musa. Darah yang masuk ke dalam laut itu seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.

Selain ditumpahkan ke laut, cawan ketiga ditumpahkan ke atas sungai-sungai dan mata-mata air, sehingga semua air menjadi darah. Manusia tidak bisa mendapati air bersih untuk diminum. Ini terjadi pada masa akhir dari penganiayaan besar yang terjadi selama tujuh tahun di bumi.

Yohanes mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata, “Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini. Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; ha itu wajar bagi mereka.”

Sudah lama Tuhan menunggu manusia untuk bertobat dan percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati. Tetapi banyak orang yang tidak mau bertobat. Banyak manusia yang tidak mau belajar dari sejarah masa lalu. Ada banyak kisah masa lalu yang seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Sudah banyak terjadi malapetaka di dunia ini, yang telah diizinkan oleh Tuhan. Tetapi semua itu tidak membuat manusia mau berpikir ulang tentang hidup mereka.

Kita perlu menyadari dan merenungkan setiap langkah hidup serta keputusan kita di masa sekarang. Tentu kita perlu melihat kisah-kisah masa lalu di dalam Alkitab, supaya kita tidak melakukan kesalahan yang sama, yang pernah dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Kita juga perlu belajar dari kesetiaan dan kesalehan tokoh-tokoh Alkitab, supaya kita pun bisa mendapatkan kesempatan yang sama seperti mereka, kesempatan untuk menerima anugerah keselamatan.

Banyak orang yang tidak mau terima, ketika ada pengajaran kebenaran yang disampaikan yang bertentangan dengan tradisi duniawi. Banyak orang sudah terjebak dalam tradisi duniawi. Sadar atau tidak sadar, kita juga sering terjebak dalam tradisi “Kristen” atau tradisi “gerejawi” yang sebenarnya tidak menjadi prinsip dalam Alkitab. Tradisi itu seringkali lebih kuat daripada pemahaman iman kita kepada Yesus Kristus.

Ketika Tuhan memberikan hukuman, ternyata tidak serta merta manusia mau menyadari kesalahannya. Banyak yang tidak jera, justru semakin jahat dan membangkang kepada Tuhan. Itu juga yang pernah terjadi pada bangsa Mesir. Mereka tidak mau bertobat, meskipun telah mengalami banyak tulah. Justru Firaun makin mengeraskan hatinya, makin degil dan tegar tengkuk.

Banyak orang bukan hanya tidak menyembah Tuhan, tetapi mereka juga telah menumpahkan darah orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus disebut sebagai orang kudus, disebutkan oleh Yohanes di dalam kitab Wahyu ini. Mereka juga telah menumpahkan darah para nabi.

Orang-orang kudus dan para nabi ini tidak pernah menggunakan kekerasan ketika memberitakan firman kepada orang. Tetapi orang-orang yang tidak mau menerima firman itu melawan dengan kekerasan. Karena itulah orang-orang Kristen dan para nabi menjadi korban kekerasan mereka. Mereka menyangka bahwa dengan melakukan kekerasan, mereka akan menang.

Views: 24

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top