Bumi Bukan Tempat Aman (Jelajah PB 1088)

Wahyu 11:11-13

Tiga setengah hari kemudian, setelah kedua saksi itu mati, maka masuklah roh kehidupan dari Tuhan ke dalam kedua saksi tersebut. Mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Sebenarnya mereka sengaja tidak menguburkan mayat kedua saksi tersebut, supaya kematian mereka bisa disaksikan oleh semua orang yang ada di muka bumi ini. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa kedua saksi tersebut sudah kalah, sehingga semua orang puas dengan peristiwa itu.

Ketika terjadi kebangkitan kedua saksi ini, pasti masih terjadi siaran langsung yang ditayangkan ke seluruh dunia. Orang-orang menjadi takut, karena kedua orang saksi tersebut sudah dibiarkan mati di jalanan, tiba-tiba bangkit. Orang-orang itu kemudian mendengar suatu suara yang nyaring dari Surga dan berkata kepada kedua saksi tersebut, “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah kedua saksi itu ke langit, diselubungi awan dan disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

Mereka terangkat ke Surga, seperti Yesus yang pernah terangkat ke Surga disaksikan oleh para murid. Mereka sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik di dunia, yaitu menyampaikan kesaksian dan memberikan pengajaran kepada orang-orang di dunia. Pengajaran mereka tidak ada kompromi sama sekali. Mereka memberitakan kebenaran, berita yang seharusnya disampaikan dengan tidak basa basi. Mereka berani menyatakan yang salah, supaya orang-orang mengetahui dosa serta pelanggaran mereka.

Ketika kita membaca kitab Wahyu ini, kita melihat nubuatan masa depan, yang jauh di depan kita. Banyak orang merasa sulit memahami kitab ini, apalagi dua atau tiga puluh tahun yang lalu. Tetapi saat ini, nubuatan-nubuatan yang tertulis di kitab ini semakin terang. Segala sesuatu yang tidak mungkin terjadi beberapa puluh tahun yang lalu, akan bisa terjadi di tahun-tahun sekarang ini. Kemajuan zaman dan teknologi telah membukakan banyak hal.

Pada saat kedua saksi itu telah terangkat, terjadilah gempa bumi yang dahsyat. Dicatat bahwa sepersepuluh bagian dari kota itu (Yerusalem) rubuh dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu, serta orang-orang lain sangat ketakutan. Setelah itu barulah mereka mulai memuliakan Tuhan yang ada di Surga. Di beberapa bagian wilayah Indonesia pernah mengalami gempa bumi yang cukup dahsyat. Peristiwa-peristiwa seperti itu sangat mengerikan dan menakutkan. Ada banyak korban yang berjatuhan. Orang-orang tidak bisa saling tolong menolong, karena menyelamatkan diri masing-masing.

Gempa bumi bisa terjadi di mana-mana. Bahkan tempat-tempat yang dianggap aman pun bisa terjadi gempa bumi. Sepertinya kita saat ini berada di atas api, karena pusat bumi memiliki panas yang kuat. Jika terjadi gunung meletus, maka api dari bumi menyembur ke atas, menghancurkan semua yang dilewatinya. Jika kita tidak hidup berharap kepada Tuhan, kita sedang berada di atas kematian dan penderitaan.

Karena itu, Tuhan tidak mau kita menaruh dan menyimpan harta di bumi ini. Bumi ini terlalu rentan dan riskan untuk ditempati, untuk menyimpan harta. Tuhan menyampaikan kepada kita supaya menyimpan harta di Surga.

Views: 23

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top