Moab dan Amon (Jelajah PL 605)

Ulangan 2:20-37

Lot telah membuat pilihan yang salah, ketika memilih Sodom sebagai tempat tinggalnya. Ketika Lot berhasil melarikan diri dengan kedua anak perempuannya, pengaruh Sodom tetap ada di hati kedua anak perempuannya. Peristiwa sangat tragis terjadi, ketika kedua anak perempuan itu memberi minum anggur Lot sampai mabuk. Setelah itu kedua anak perempuannya bersetubuh dengan Lot sendiri. Kedua anak perempuan Lot itu hamil.

Anak perempuan pertama melahirkan seorang anak yang diberi nama Moab. Nama Moab artinya dari bapak. Anak perempuan kedua juga melahirkan seorang anak yang diberi nama Ben Ami, artinya putera umatku. Ben Ami ini menjadi bani Amon. Jadi, Moab dan Amon masih bersaudara dengan Israel. Pada waktu itu bangsa Israel akan melewati daerah Moab dan Amon. Wilayah yang akan dilewati oleh bangsa Israel itu memang sudah diberikan oleh Tuhan kepada bani Moab dan Amon. Karena itu bangsa Israel tidak diperbolehkan berperang melawan mereka.

Meskipun di masa Perjanjian Lama, Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, bukan berarti Tuhan membiarkan bangsa yang lain. Tuhan juga turut bekerja bagi bangsa-bangsa lain, karena Tuhan mengasihi semua umat manusia di dunia ini. Tuhan juga ingin bangsa-bangsa lain mendapatkan keselamatan. Tuhan memakai orang-orang tertentu, seperti Abraham dan Ayub untuk menjadi saksi. Demikian juga bangsa Israel dipakai oleh Tuhan untuk menjadi saksi bagi bangsa-bangsa lain, supaya mengenal Tuhan.

Tuhan sebenarnya juga telah memberikan tanah bagi masing-masing bangsa. Dari zaman dulu sampai saat ini sering terjadi peperangan, karena ada bangsa-bangsa yang ingin melampaui batas masing-masing. Mereka tidak puas dengan wilayah yang sudah dimiliki. Perang ini akan terus terjadi, bahkan di masa sekarang dan di masa yang akan datang.

Bangsa Israel masih berada di sebelah timur sungai Yordan. Ternyata di sebelah timur itu ada Sihon, raja Hesybon, yang termasuk orang Kanaan. Untuk Sihon, Tuhan memberi perintah supaya bangsa Israel menyerangnya. Meskipun demikian, orang Israel tetap meminta izin untuk melewati wilayah mereka seperti ketika mereka melewati Moab dan Amon. Bangsa Israel merasa tidak perlu berperang, karena mereka akan berperang setelah melewati sungai Yordan.

Sihon tidak memberi izin. Ia memiliki banyak alasan untuk tidak memberi izin itu. Karena itulah, Tuhan mengeraskan dan menegarkan hatinya. Kasusnya kemungkinan sama dengan Firaun. Dari awal itu sudah menjadi pilihan dari Sihon, sehingga Tuhan seperti meneguhkan hati Sihon. Penting bagi kita untuk tidak seperti Sihon. Semua masih ada dalam kehendak manusia. Ketika kehendak manusia ada untuk kebenaran, maka Tuhan meneguhkan kebenaran itu. Tetapi kalau kehendak manusia ingin menjauhi kebenaran, Tuhan pun bisa meneguhkan itu.

Ketika Tuhan menyertai Israel, maka tidak akan ada yang bisa melawannya. Akhirnya Sihon dikalahkan. Israel merebut kota-kota, serta menumpas semua orang yang ada di sana. Tuhan menghukum bangsa itu melalui bangsa Israel.

Views: 0

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top