Ulangan 2:1-5
Musa sedang mengingatkan bangsa Israel tentang sejarah nenek moyang mereka. Semua orang Israel yang keluar dari Mesir usia dua puluh tahun ke atas, sudah mati di padang gurun. Hanya dua orang yang masih hidup, yaitu Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun. Orang Israel itu mati karena mereka memberontak kepada Tuhan. Yang berdiri di hadapan Yosua dan Musa, pada waktu itu adalah generasi muda. Mereka adalah generasi yang ketika keluar dari Mesir, mereka berusia di bawah dua puluh tahun dan yang lahir selama di padang gurun.
Bisa dihitung bahwa orang yang keluar dari Mesir di usia dua puluh tahun, pada waktu itu sudah berusia enam puluh tahun. Mereka yang lahir di padang gurun, sudah berumur empat puluh tahun. Generasi ini hanya mendengar kisah tentang Mesir, tidak melewati semua peristiwa tulah di Mesir serta penyeberangan laut. Karena generasi ini tidak mengalami semua hal itu, maka Musa mengingatkan sejarah nenek moyang mereka. Pengulangan sejarah dan pengajaran ini sangat penting, untuk mempersiapkan mereka memasuki tanah Kanaan.
Hal ini juga menegaskan kepada kita semua di zaman ini bahwa mempelajari sejarah itu penting. Sejarah di dalam Alkitab itu sangat penting. Mungkin banyak orang merasa bosan, ketika mempelajari sejarah, karena semua yang dikisahkan itu adalah masa lalu. Bisa saja orang merasa bosan belajar sejarah, karena penyampaiannya tidak menarik. Sejarah penting karena memberitahu kita tentang keberadaan kita di saat ini. Sejarah harus dipelajari dari sudut pandang yang baik. Belajar sejarah akan sesuai dengan sudut pandang kita.
Misalnya sejarah kekristenan, bisa dipelajari dari berbagai sudut pandang. Sejarah kekristenan itu bisa dipelajari dari sudut pandang atheis. Mereka akan menggambarkan sejarah kekristenan dengan cara yang berbeda. Gambaran sejarah kekristenan juga akan berbeda, dilihat dari sudut pandang Katolik atau Protestan. Karena itu, ketika kita belajar sejarah, maka kita harus menyelaraskan dengan kisah di Alkitab. Musa pun memberikan pengajaran sejarah ini kepada bangsa Israel generasi baru.
Karena sepuluh pengintai memberitahu tentang hal-hal yang melemahkan orang Israel, maka orang Israel tidak jadi masuk ke tanah Kanaan. Karena ketidaktaatan mereka, maka Tuhan menghukum mereka dan tidak mau menyertai mereka. Mengetahui hukuman Tuhan itu, maka mereka mulai menyesal dan ingin segera menyerbu Kanaan. Tuhan melarang mereka masuk ke Kanaan, karena memang Tuhan tidak mau menyertai mereka. Mereka tetap menyerbu dan akhirnya kalah.
Karena kekalahan itu, mereka kembali dan berangkat ke padang gurun, ke arah Laut Teberau, mengelilingi pegunungan Seir. Di beberapa terjemahan Alkitab, Laut Teberau ini disebut juga dengan Laut Merah dan Laut Kolsom. Secara umum, laut ini disebut Laut Merah. Selama empat puluh tahun bangsa Israel melakukan perjalanan di padang gurun dan mereka kembali akan masuk ke tanah Kanaan. Mereka tidak lagi masuk melalui sebelah selatan, tetapi melalui sebelah timur tanah Kanaan, melewati sungai Yordan.
Views: 24