Bilangan 17:1-13
Jika dilihat dari pandangan manusia, Musa sepertinya berlaku nepotisme, karena telah mengangkat Harun menjadi imam dan pemimpin bersama dengan Musa. Tetapi, bukan Musa yang mengangkat Harun menjadi imam. Tuhan yang mengangkat Harun menjadi imam. Di dalam Ibrani 5:1,4 dikatakan, “Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Dan tidak seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.”
Tidak ada orang yang bisa mengangkat dirinya atau orang lain sebagai imam besar. Posisi imam besar merupakan posisi yang ditunjuk langsung oleh Tuhan. Tuhan telah menunjuk Harun untuk menjadi imam besar bagi umat Israel. Seharusnya orang Israel tahu akan semua itu. Tetapi, pesungut akan tetap bersungut-sungut dan pemberontak akan tetap ingin memberontak. Karena itu, Tuhan membuktikan pemilihan imam besar itu kepada umat Israel.
Tuhan memberi perintah supaya setiap suku membawa satu tongkat. Tongkat ini melambangkan otoritas. Orang Israel sebagian besar bekerja sebagai penggembala. Tongkat menjadi benda yang sangat bermakna bagi mereka. Seorang gembala harus memiliki tongkat. Tongkat menjadi lambang otoritas seorang gembala terhadap domba-dombanya. Untuk suku Lewi, tongkat itu harus ditulis nama Harun.
Semua tongkat ini harus diletakkan di depan tabut Tuhan, tempat biasa Tuhan bertemu dengan Musa. Dalam hal ini, Musa memiliki tempat yang spesial di hadapan Tuhan. Biasanya yang boleh masuk ke depan tabut Tuhan hanya imam besar, satu kali dalam satu tahun. Tetapi Musa bebas untuk masuk ke depan tabut Tuhan, untuk bertemu dengan Tuhan. Karena itu, Musa lebih hebat dari nabi-nabi yang lain. Tidak ada nabi yang seperti Musa, sampai nanti kedatangan Yesus Kristus di dunia.
Musa masuk ke Kemah Pertemuan, di hadapan tabut Tuhan itu dan menaruh semua tongkat yang diberikan oleh setiap suku Israel. Semua tongkat ini berasal dari kayu yang sudah lama dipotong, kayu mati. Tetapi keesokan harinya, terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan hukum alam. Dari tongkat yang mati itu, tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, bahkan mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam. Tongkat yang mati itu mengeluarkan kehidupan, sebagai gambaran kematian Yesus Kristus yang bangkit kembali.
Tongkat Harun itu disimpan di dalam tabut Tuhan. Di dalam Ibrani 9:4 dikatakan, “Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dari tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yagn bertuliskan perjanjian,”
Bangsa Israel mulai sadar dengan kesalahan mereka. Mereka takut mati. Mereka telah menyaksikan murka Tuhan yang bernyala-nyala. Mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan binasa.” Memang mereka akan mati di padang gurun dan tidak masuk ke tanah Kanaan.
Views: 23