Bilangan 1:2-3
Mesir melambangkan dunia pada saat kita masih ada di dalam dosa. Padang gurun melambangkan dunia pada saat kita sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Ketika kita masih menjadi budak dosa, dunia seolah-olah masih baik dengan kita. Kita pada waktu itu mungkin masih mendapatkan manfaat, seperti bangsa Israel yang masih mendapatkan manfaat dari tanah Mesir, seperti memanfaatkan sungai Nil.
Ketika memutuskan diri bebas dari Mesir, maka bangsa Israel mulai perjalanannya di padang gurun. Pada saat itu, sepertinya dunia tidak mau berbuat baik kepada kita. Dunia akan membenci kita, seakan-akan kita berada di padang gurun. Kitab Bilangan ini yang akan mencatat perjalanan bangsa Israel di padang gurun.
Kitab Bilangan dimulai dengan sensus atau perhitungan umat Israel. Sebelum mereka melaksanakan perjalanan panjang di padang gurun, mereka melaksanakan sensus. Sensus memiliki banyak kegunaan dan memberitahu banyak hal, sesuai dengan data yang ada. Karena itu, setiap negara biasanya secara rutin mengadakan sensus. Orang Israel mencatat dan menghitung semua orang yang ada. Sensus yang dilakukan ini sangat spesifik, yaitu mencatat semua laki-laki yang berumur dua puluh tahun ke atas dan sanggup berperang.
Ini bukan sensus biasa, tetapi sensus yang datanya akan digunakan untuk persiapan perang. Karena itu, sensus ini tidak mencatat jumlah perempuan dan anak-anak. Mereka sedang bersiap untuk berperang. Tuhan ingin orang Israel tahu jumlah orang yang siap berperang. Di dalam kehidupan kekristenan, kita juga harus siap berperang. Ketika kita menjadi Kristen, sebenarnya kita sedang masuk ke medan perang. Hanya saja peperangan kita bukan melawan darah dan daging, bukan melawan sesama manusia.
Di dalam Efesus 6:11-13 dikatakan, “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”
Kita sedang ada di dalam peperangan dan harus mengambil serta mempersiapkan seluruh perlengkapan senjata. Bedanya, kita bukan berperang melawan manusia. Tidak ada mandat dari Tuhan bagi orang Kristen untuk menyerang orang lain secara fisik. Kita tidak mendapatkan mandat untuk menyebarkan kekristenan dengan kekerasan. Jika di dalam sejarah ada peristiwa perang salib, sebenarnya mereka yang melakukan semua itu tidak termasuk Kristen sejati.
Sekali lagi kita harus tahu bahwa peperangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan kuasa-kuasa kegelapan. Iblis adalah musuh utama kita. Musuh kita yang lain adalah dunia ini dengan segala pengaruhnya yang jahat. Musuh yang ketiga adalah manusia lama kita atau kedagingan kita sendiri.
Views: 19