Bilangan 16:1-2
Empat puluh tahun di padang gurun merupakan tahun-tahun pemberontakan bangsa Israel kepada Tuhan. Masa di padang gurun menjadi masa kelam bagi bangsa Israel. Hampir semua yang dicatat di masa padang gurun ini merupakan pemberontakan yang lebih berani, yang dilakukan oleh bangsa Israel. Sangat berbeda jauh dengan masa satu bulan ketika mereka berada di gunung Sinai. Seluruh kitab Imamat berbicara mengenai bangsa Israel yang sedang menerima hukum Tuhan. Ketika berada di dalam persekutuan dengan Tuhan, ada hal-hal yang sangat indah.
Pemberontakan bangsa Israel dimulai dengan pemimpin yang bernama Korah, Datan, Abiram dan On. Korah berasal dari bani Lewi, sedangkan Datan, Abiram dan On berasal dari bani Ruben. Setiap pemberontakan memang perlu pemimpin. Orang-orang seperti ini biasanya memberi pengaruh yang buruk bagi sekelompok orang lain. Mereka menggunakan kekuatan orang banyak, untuk bisa memenuhi kepentingan diri sendiri.
Para pemimpin pemberontakan ini yang nanti akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan. Mereka bertanggungjawab lebih berat dibandingkan dengan orang-orang yang mengikuti mereka. Karena itu, kita perlu hati-hati. Jangan sampai ada di antara kita yang menjadi pemimpin pemberontakan terhadap Tuhan. Termasuk juga jangan sampai kita menjadi pemimpin untuk memberontak kepada pemimpin yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.
Pemberontakan ini lebih dikenal dengan pemberontakan Korah, Datan dan Abiram. Nama On tidak terlalu dominan, karena kemungkinan On hanya sebagai pengikut saja. Mereka mengajak orang-orang Israel untuk memberontak melawan Musa. Ternyata mereka sudah memberi pengaruh yang buruk terhadap dua ratus lima puluh orang Israel, yang berstatus sebagai pemimpin-pemimpin umat yang dipilih oleh rapat. Orang-orang itu bukan sembarang, sehingga disebut sebagai oang-orang yang kenamaan.
Mereka mengumpulkan umat Israel yang lain, untuk ikut memberontak. Jadi, demonstrasi bukanlah fenomena baru. Sejak zaman Musa pun sudah ada demonstrasi, tetapi lebih mengarah pada pengerahan massa untuk melakukan pemberontakan. Pemberontakan ini mengandung dua unsur, yaitu unsur agama dan unsur sekuler. Pemimpinnya berasal dari suku Lewi, suku yang dipilih untuk menjalankan ritual keagamaan. Dari sekuler, ada suku Ruben. Bisa kita lihat bahwa setiap pemberontakan memiliki kepentingan masing-masing, tetapi bisa disatukan.
Tindakan seseorang bisa mempengaruhi orang lain. Karena itu, kita perlu berhati-hati, apalagi jika status kita sebagai pemimpin dalam komunitas tertentu. Perkataan dan tindakan kita bisa mempengaruhi orang lain. Jika kita bisa mempengaruhi orang lain untuk taat kepada Tuhan dan semakin dekat dengan Tuhan, maka hal itu akan sangat baik. Tetapi jika kita memiliki pengaruh untuk menjauh atau memberontak kepada Tuhan, maka kita pun akan dituntut pertanggungjawaban dari Tuhan.
Views: 32