Bilangan 16:42-50
Bangsa Israel yang bersungut-sungut itu menuduh Musa dan Harun, bahwa mereka telah membunuh umat Tuhan. Padahal sebenarnya mereka sendiri yang nekat untuk menyalahgunakan jabatan imam, yang seharusnya memang bukan hak mereka. Korah, Datan dan Abiram yang pertama kali memberontak. Sedangkan Musa dan Harun, sejak awal tidak melakukan apa-apa. Musa dengan sangat bijaksana, tidak mau menghukum bangsa Israel itu, meskipun ia memiliki kewenangan untuk memberikan hukuman pada pemberontak itu.
Musa membiarkan Tuhan yang memberikan penghukuman. Akhirnya Tuhan yang memberikan hukuman mati kepada para pemberontak itu. Tetapi, umat Israel tidak bisa menjangkau Tuhan untuk menyalahkan Tuhan secara langsung. Akhirnya mereka memilih untuk menyalahkan Musa dan Harun, karena merekalah yang menjadi pemimpin umat Israel. Dengan sikap dan perilaku umat Israel itu, Tuhan sangat tidak senang.
Karena itu, ketika umat Israel berkumpul melawan Musa dan Harun, pada saat mereka memandang ke arah Kemah Pertemuan, maka tampaklah awan dan kemuliaan Tuhan. Beberapa kali kita telah membaca bahwa setiap kali ada masalah, ada sungut-sungut atau pemberontakan, kemuliaan Tuhan tampak. Tuhan mengetahui semua itu dan tidak suka dengan hal-hal seperti itu. Karena itu, Tuhan segera campur tangan ketika terjadi seperti ini.
Kisah ini seharusnya juga mengingatkan kita semua pada hari ini, supaya tidak menentang Tuhan. Tuhan tidak suka dengan pertentangan dan pemberontakan. Kita perlu belajar, supaya tidak tegar tengkuk seperti bangsa Israel. Karena kebebalan orang Israel, maka Tuhan menurunkan kembali hukuman atas mereka. Setelah mereka menyaksikan berbagai macam mujizat yang dilakukan oleh Tuhan di depan mata mereka sendiri, mereka tetap tidak tunduk kepada Tuhan.
Mereka sebenarnya menjadi generasi yang sangat spesial, dari generasi-generasi yang lain. Mereka melihat kedahsyatan Tuhan melalui tulah-tulah yang diberikan kepada bangsa Mesir. Mereka yang bisa menikmati roti dari Surga. Mereka juga yang bisa melihat kemuliaan Tuhan dan mendengar suara Tuhan secara langsung. Tetapi tetap saja mereka mengeraskan hati. Tuhan sangat marah kepada mereka. Kepada orang-orang yang seperti itu, tidak ada lagi cara untuk membuat mereka tunduk dan patuh kepada Tuhan.
Tuhan menghukum bangsa Israel dengan menghancurkan mereka sekejap mata. Mungkin pada waktu itu, orang-orang yang memberontak itu mati satu demi satu. Ketika mengetahui bahwa penghukuman Tuhan dimulai, maka Musa segera berkata kepada Harun supaya mengambil perbaraan untuk pendamaian antara umat Israel dengan Tuhan. Memang saat itu murka Tuhan sudah dimulai, tulah untuk bangsa Israel sedang dimulai.
Musa dan Harun menunjukkan sikap seperti Yesus Kristus. Mereka menginginkan bangsa Israel tetap mendapatkan pengampunan dan keselamatan. Meskipun Musa dan Harun diserang oleh bangsa Israel, tetapi Musa dan Harun tetap ingin menolong bangsa Israel. Mereka memilih untuk menjadi pendamai daripada membalas dendam. Tulah itu berhenti ketika Harun menaruh dirinya di antara murka Tuhan dengan bangsa Israel. Tercatat pada waktu itu ada empat belas ribu tujuh ratus umat Israel yang mati kena tulah, belum terhitung orang-orang yang mati karena perkara Korah.
Views: 33