Menyalibkan Yesus Dua Kali (Jelajah PL 548)

Bilangan 20:12

Tindakan Musa saat memukul batu karang itu memperlihatkan ketidakpercayaannya kepada Tuhan. Musa tahu bahwa dulu pernah terjadi peristiwa yang sama, batu itu dipukul dan air keluar. Pada saat ini Tuhan berkata supaya berbicara saja kepada batu itu. Tetapi Musa kurang percaya kepada firman Tuhan. Selain itu Tuhan juga mengatakan bahwa Musa dan Harun tidak menghormati kekudusan-Nya di depan mata orang Israel.

Dengan amarah yang diperlihatkan oleh Musa, ia seperti mewakili Tuhan yang suka dengan amarah. Karena itu, Musa dan Harun tidak akan masuk ke tanah Kanaan. Peristiwa ini sangat disayangkan. Musa pasti sangat ingin masuk ke tanah perjanjian itu. Sudah sekian lama ia membawa bangsa Israel dengan semua kesabaran dan kelembutan hatinya, tetapi pada akhirnya ia tidak bisa masuk dan menikmati tanah perjanjian itu.

Sekitar tiga puluh delapan tahun yang lalu, Musa gagal masuk ke tanah Kanaan karena ketidakpercayaan bangsa Israel. Saat ini, Musa akhirnya juga gagal masuk ke tanah Kanaan karena ketidakpercayaannya sendiri. Kita mungkin berpikir, hanya satu saja kesalahan Musa, tetapi menghancurkan semua impiannya selama ini. Pengharapan Musa pasti hancur, karena dia juga sangat rindu masuk ke tanah Kanaan itu. Di antara orang Israel, seharusnya Musa yang paling pantas masuk ke tanah Kanaan.

Ternyata Tuhan berkata tidak. Sebagai seorang pemimpin, ia dituntut memiliki standar yang lebih tinggi dibandingkan dengan umat yang dipimpinnya. Di dalam Yakobus 3:1 dikatakan, “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat.” Musa adalah pemimpin tertinggi bangsa Israel pada waktu itu. Dia mendapatkan penghakiman dengan hukuman yang lebih berat.

Alasan lain yang membuat Musa tidak bisa masuk ke tanah Kanaan adalah kesalahan dan hukuman Musa yang dijadikan sebagai simbol atau gambaran bagi hal yang lebih besar. Gambaran kesalahan Musa ini disetarakan dengan menyalibkan Yesus dua kali. Di dalam Ibrani 6:4-6 dikatakan, “Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.”

Kondisi orang yang disebutkan di dalam Ibrani 6:4-5 merupakan gambaran dari karakter orang-orang percaya. Orang yang bertobat adalah orang yang diperbaharui. Tetapi ketika ia meninggalkan iman (murtad), maka orang itu tidak bisa dibaharui kembali. Orang seperti ini, jika ingin kembali lagi kepada iman Kristen, sama saja dengan ingin menyalibkan Yesus dua kali atau sama dengan menghina Tuhan di muka umum.

Ketika orang percaya jatuh ke dalam dosa, dia tetap diselamatkan, karena dosanya telah ditanggung oleh Yesus Kristus dengan tuntas. Hanya satu hal yang membuat orang tersebut tidak bisa diselamatkan, yaitu ketika ia tidak percaya lagi kepada Yesus Kristus, keluar dari Yesus Kristus (melepaskan kepercayaannya dari Yesus Kristus).

Views: 31

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top