Bilangan 16:48-50
Gambaran mengenai penyelamatan Yesus Kristus muncul di ayat 48, “Ketika ia (Harun) berdiri di antara orang-orang mati dan orang-orang hidup, berhentilah tulah itu.” Memang tulah yang diberikan oleh Tuhan kepada orang Israel yang memberontak itu sangat hebat. Bangsa Israel bisa habis binasa pada waktu itu juga. Bangsa Israel bisa musnah dan tidak akan ada sisa sama sekali, kecuali Musa dan Harun.
Murka Tuhan memang menyala bagi Israel, tetapi Tuhan juga memberi kesempatan murka itu bisa didamaikan. Karena itu Musa segera memberi perintah kepada Harun, untuk menyelamatkan umat Israel. Harun menaruh dirinya di antara umat Israel dengan Tuhan. Ini menjadi gambaran yang jelas tentang penyelamatan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus terhadap umat manusia di muka bumi ini. Yesus Kristus pada waktu di kayu salib juga sedang menaruh diri-Nya antara murka Tuhan dengan umat-Nya.
Imam Besar berada di tengah-tengah umat Israel, supaya murka Tuhan itu menimpa Imam Besar itu. Harun dengan ukupannya, berlari ke mezbah di Kemah Pertemuan. Sebagai orang percaya, kita sebenarnya juga sedang berdiri di antara orang-orang mati dan orang-orang hidup. Kita memiliki kemampuan untuk mendamaikan orang-orang itu. Kita memiliki kesempatan untuk memperkenalkan Yesus Kristus kepada orang-orang yang sedang menuju pada kematian kekal. Kita mungkin tidak bisa menyelamatkan semua orang, karena mereka terlalu banyak. Tetapi kita bisa mendapatkan kesempatan untuk menyelamatkan orang-orang terdekat kita.
Bagi Musa, menyelamatkan bangsa Israel merupakan hal yang penting. Kita juga bisa memiliki pandangan yang sama dengan Musa, ketika melihat orang-orang yang ada di sekitar kita. Harun juga mengerti dengan perkataan Musa, sehingga ia pun dengan segera melakukan semua yang dikatakan Musa. Hidup mati seseorang secara fisik saja menjadi hal yang sangat penting, apalagi ini soal hidup mati kekal. Waktu menjadi sangat penting bagi orang-orang yang sedang dalam kondisi seperti ini.
Karena itu, tindakan kita menjadi sangat penting. Memang, mendengarkan atau membaca dan merenungkan firman Tuhan itu penting. Tetapi, jika firman itu tidak dilakukan dan diterapkan dalam kehidupan kita, maka semua akan sia-sia. Sebisa mungkin, kita bekerja dan memberitakan Injil. Jika kita tidak bisa memberitakan Injil secara langsung, paling tidak bisa membagikan renungan ini kepada orang-orang dekat kita, supaya mereka juga mendapatkan kesempatan untuk mengerti firman Tuhan dan tidak terhilang.
Tulah yang sangat mengerikan terjadi pada waktu itu. Harun berdiri di antara orang-orang yang sedang kena tulah itu. Harun sedang mendamaikan mereka di hadapan Tuhan. Kita juga harus sadar, bahwa kita juga sedang berdiri di antara tulah-tulah itu, yaitu tulah dosa yang bisa mematikan siapa pun yang tidak mau percaya kepada Tuhan. Jika kita sudah diselamatkan, maka posisi kita sebagai imam di hadapan Tuhan. Kita mendamaikan diri sendiri, juga bisa mendamaikan orang lain dengan cara memperkenalkan Yesus Kristus kepada orang tersebut.
Views: 16