Memukul Batu Karang (Jelajah PL 547)

Bilangan 20:8-12

Di pasal ini dikisahkan bahwa bangsa Israel kembali kekurangan air. Ternyata di tempat itu juga ada tempat yang mirip, yaitu gunung batu. Ternyata gunung batu ini sama dengan yang berada di gunung Horeb. Gunung batu ini juga bisa mengeluarkan air. Sepertinya ini gunung batu yang sama. Di dalam 1 Korintus 10:3-4 dikatakan, “Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.”

Batu karang itu mengikuti mereka. Jika batu karang itu benar-benar mengikuti mereka, maka ini merupakan mujizat yang dahsyat. Sepertinya, pada saat-saat tertentu, batu itu bisa muncul di dekat bangsa Israel. Sama seperti mereka berkemah dari satu tempat ke tempat yang lain, bisa saja batu itu muncul untuk memberikan kebutuhan air untuk bangsa Israel. Ada yang menafsirkan airnya yang mengikuti, tetapi ada juga yang menafsirkan bahwa batu itu muncul pada saat bangsa Israel mulai mendirikan kemah di tempat-tempat tertentu.

Jika sebelumnya Musa diperintahkan untuk memukul batu itu supaya mengeluarkan air, maka kali ini Tuhan memberi perintah kepada Musa supaya ia berbicara ke batu karang itu. Di Masa dan Meriba, batu karang itu (gambaran dari Yesus Kristus) dipukul satu kali. Gambaran ini menjelaskan tentang penyaliban atau kematian Yesus Kristus satu kali, untuk mendatangkan keselamatan bagi manusia. Jika di dalam perjalanan, kita jatuh ke dalam dosa, maka kita perlu kembali datang kepada Yesus Kristus.

Batu itu tidak perlu dipukul lagi. Yesus tidak perlu disalibkan kembali. Yesus Kristus hanya disalibkan satu kali untuk pendamaian selama-lamanya. Di sini, Musa melakukan kesalahan besar. Musa memukul batu itu. Bahkan ia tidak memukul batu itu hanya satu kali, tetapi memukul dua kali. Selama empat puluh tahun, Musa sudah sangat sabar dengan bangsa Israel ini. Jika kita berada di posisi Musa, kemungkinan sudah dari awal kita tidak sabar kepada bangsa yang seperti ini.

Musa tidak bisa menguasai diri. Musa membiarkan amarahnya mengendalikan dirinya. Tuhan memberi perintah untuk berbicara kepada batu itu, tetapi Musa justru berbicara kepada umat Israel. Amarah Musa membuatnya tidak lagi fokus kepada perintah Tuhan. Musa berkata kepada umat Israel, “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini.” Musa mulai meninggikan diri, seolah-olah dialah yang menyediakan air itu bagi umat Israel.

Musa telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Yesus Kristus tidak boleh disalibkan dua kali. Musa justru memukul batu itu sebanyak dua kali. Bahkan seharusnya satu kali pun batu itu tidak boleh dipukul, karena sudah pernah dipukul satu kali di Keluaran 17.

Karena kesalahan itu, Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.”

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top