Mempersiapkan Sambil Menunggu (Jelajah PL 516)

Bilangan 14:1

Pasal ini dimulai dengan tangisan dari bangsa Israel. Seharusnya mereka bersukacita, tetapi justru memilih untuk menangis. Sebenarnya mereka sedang berada di fase segera masuk ke tanah Kanaan. Janji Tuhan untuk memberikan tanah kepada bangsa Israel, sedang tergenapi dan sudah ada di depan mata. Sejak Tuhan membawa Abram keluar dari Ur-Kasdim, janji Tuhan adalah membawa Abram dan keturunannya masuk ke tanah Kanaan sebagai hak milik. Tuhan sudah mempersiapkannya sekitar enam ratus tahun, sejak memanggil Abram keluar dari Ur-Kasdim.

Di awal, Abram tidak memiliki anak. Tetapi Tuhan juga berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan sangat banyak serta menjadi bangsa-bangsa. Perlu waktu untuk membangkitkan sebuah bangsa dari keturunan Abram. Tuhan menggenapi semuanya itu melalui Ishak dan Yakub. Dari Yakub, lahir dua belas anak yang selanjutnya menjadi dua belas suku bangsa Israel. Bangsa Israel ini pun perlu dipersiapkan lagi, supaya bisa menjadi bangsa yang siap untuk mandiri.

Sesuai dengan renungan-renungan sebelumnya, kita membaca di dalam Alkitab bahwa sebagian besar keturunan Yakub merupakan orang-orang yang fokus pada hal duniawi. Keluarga Yakub bukanlah keluarga yang harmonis, karena antara istri serta anak-anaknya, selalu ada kebencian satu dengan yang lain. Dua belas anak Yakub lahir dari empat ibu yang berbeda. Anak-anak Yakub saling iri dan benci satu sama lain. Bahkan mereka sempat menjual Yusuf.

Tuhan ingin membentuk sekelompok orang dalam satu keluarga yang keras kepala dan tegar tengkuk. Fokus keduniawian mereka ditempa oleh Tuhan, supaya mereka menjadi orang yang siap untuk menjadi bangsa kepunyaan Tuhan. Mereka dipersiapkan menjadi bangsa yang akan berfungsi sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran bagi bangsa-bangsa lain yang belum percaya kepada Tuhan. Untuk tujuan itulah, Tuhan mengirim mereka ke Mesir. Di Mesir, mereka ditempa melalui perbudakan.

Mereka mengalami kesengsaraan. Seringkali, kesengsaraan itu bisa membuat orang berubah menjadi lebih baik. Musa juga mengalami kesengsaraan, untuk dipersiapkan menjadi seorang pemimpin Israel. Demikian juga tokoh Alkitab yang lain, seperti Daud yang dipersiapkan dengan kesengsaraan, sebelum Ia diakui sebagai raja Israel. Daud harus lari terlebih dulu dan dikejar-kejar oleh Saul beserta pasukannya. Demikian juga Tuhan mempersiapkan bangsa Israel melalui perbudakan selama kurang lebih empat ratus tahun di Mesir.

Tuhan sudah memberikan nubuatan tentang semua itu, sejak zaman Abraham. Di dalam Kejadian 15:16 dikatakan, “Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap.” Tuhan akan membawa keturunan Abraham kembali ke tanah Kanaan, menunggu orang Amori lengkap atau genap. Sambil Tuhan mempersiapkan bangsa Israel di Mesir, Tuhan juga sedang berurusan dengan bangsa-bangsa di tanah Kanaan.

Sebenarnya Tuhan sedang memberi kesempatan bangsa-bangsa di tanah Kanaan untuk bertobat. Tanah Kanaan sedang diduduki oleh sekelompok bangsa yang sangat jahat di mata Tuhan. Sebenarnya Tuhan sudah menunggu empat ratus tahun lebih, supaya orang-orang di Kanaan bertobat. Tetapi mereka tetap tidak bertobat.

Views: 18

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top