Memisahkan Diri Dari Komunitas Dosa (Jelajah PL 531)

Bilangan 16:16-26

Dengan Korah, Musa juga tidak turun tangan untuk menghukum mereka. Sebenarnya Musa memiliki hak untuk turun tangan dan menghukum secara langsung, karena ia memiliki kewenangan untuk memimpin. Musa menyerahkan semua itu kepada Tuhan untuk menyelesaikannya. Keesokan harinya, Korah dan segenap kumpulannya berdiri di Kemah Pertemuan dan membawa perbaraan. Mereka yang memberontak dan menginginkan jabatan imam, diberi kesempatan oleh Musa untuk melakukan tugas imam.

Mereka menerima tantangan itu. Mereka membawa perbaraan dan ukupan ke Kemah Pertemuan. Ketika Korah dan kumpulannya melakukan semua itu di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan Tuhan kepada segenap umat itu. Secara manusiawi, perlawanan yang terjadi tidak seimbang. Musa dan Harun dilawan oleh minimal dua ratus lima puluh orang. Jika sebanyak orang itu mengeroyok dua orang, pasti mereka menang. Tetapi, Tuhan membela Musa dan Harun melalui kemuliaan-Nya yang turun.

Kemuliaan Tuhan berkali-kali dinampakkan. Setiap kali bangsa Israel bersungut-sungut, maka tampaklah kemuliaan Tuhan. Mereka benar-benar bebal. Ketika Tuhan menampakkan kemuliaan-Nya, Korah dan kumpulannya masih mengeraskan hati. Tuhan marah, sehingga ingin menghancurkan Israel, kecuali Musa dan Harun. Di ayat 21, Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: “Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata.”

Mereka tidak memisahkan diri, tetapi justru sujud dan berdoa kepada Tuhan dengan berkata: “Ya, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?” Musa tahu bahwa kumpulan yang ada di situ sedang terpengaruh secara negatif. Mereka tidak berpikir jernih, sehingga terpengaruh dengan hasutan Korah. Ternyata Tuhan mendengarkan doa Musa. Di sini, kita kembali melihat kuasa doa. Karena itu, jangan sampai kita menganggap remeh doa.

Karena doa Musa, Tuhan tidak jadi menghukum seluruh Israel. Tetapi Tuhan tetap menghukum Korah, Datan dan Abiram. Mereka adalah pemimpin dari pemberontakan itu. Sesuai dengan perintah Tuhan, Musa memerintahkan umat Israel untuk pergi dari sekeliling kediaman Korah, Datan dan Abiram, serta dari rumah para tua-tua Israel yang mengikuti para pemimpin pemberontak itu. Ini juga menjadi seruan sampai pada saat ini, supaya kita keluar dari kumpulan orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan.

Di dalam Wahyu 18:4, ketika Tuhan akan menghukum Babel, Dia berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” Tuhan selalu mengajarkan separasi atau pemisahan dari kesalahan dan kesesatan. Kita seharusnya menerapkan ini di dalam kehidupan kekristenan kita. Jangan sampai kita ikut ambil bagian dalam kesesatan dan kesalahan. Jika kita masih tetap di dalamnya, maka kita pun akan dipengaruhi oleh kesesatan itu.

Views: 22

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top