Konsekuensi Dosa (Jelajah PL 483)

Bilangan 5:5-7

Semua orang kusta, orang yang mengeluarkan lelehan dan orang yang najis oleh mayat, mereka semua harus dikarantina. Mereka harus meninggalkan perkemahan. Ini menjadi gambaran bahwa dosa harus dipisahkan. Tuhan mengajarkan supaya ada keterpisahan antara umat Tuhan dengan orang yang berdosa. Ini seharusnya juga menjadi standar dalam hidup kita. Kita harus memisahkan diri dari dosa. Jangan kita membiarkan dosa ada dalam hidup kita atau di tengah-tengah kehidupan kita.

Mereka tinggal di luar perkemahan, tidak untuk dihina. Mereka sedang dipisahkan, karena tidak bersih secara seremonial (fisik). Belum tentu mereka orang berdosa atau hatinya jahat. Sekali lagi, semua ini hanya lambang atau gambaran saja. Ada yang berkomentar bahwa pemisahan ini menjadi awal dari pendirian rumah sakit. Orang-orang yang sedang bermasalah dalam kesehatan, mereka dipisahkan dalam satu tempat di luar perkemahan. Tentu ada perawatan yang dilakukan bagi mereka.

Jika kita melihat saat ini, kondisi rumah sakit juga sesuai dengan firman Tuhan, bahwa orang yang sedang sakit memang harus dikarantina atau dipisahkan di suatu tempat. Apalagi jika penyakit itu mudah menular, maka ada tempat khusus yang saat ini biasanya disebut sebagai tempat isolasi. Rumah sakit yang benar seharusnya memisahkan tempat untuk penyakit yang bisa menular dengan penyakit yang tidak menular. Ini menjadi gambaran tentang Tuhan yang sedang berurusan dengan dosa.

Selanjutnya Tuhan menjelaskan mengenai urusan konsekuensi dari dosa. Jika ada orang yang bersalah, maka ia harus membayar tebusan dan menambah seperlima lagi kepada korban atau orang yang telah dirugikan. Ini merupakan tipe kesalahan yang bisa mendatangkan kerugian bagi orang lain. Misalnya, jika ada orang kedapatan mencuri, maka ia harus membayar tebusan dengan menambah seperlima. Dosa bukan hanya diselesaikan, tetapi terkadang juga membawa konsekuensi lain.

Untuk menebus kesalahan ini, tidak hanya sekedar meminta maaf. Terkadang orang yang meminta maaf, tidak benar-benar sedang bertobat dan mengakui kesalahannya. Orang biasanya minta maaf karena sudah ketahuan. Jika orang tersebut sudah merugikan orang lain, maka ia juga harus mengembalikan kerugian itu, bahkan ditambah seperlima dari harga kerugian yang ditanggung oleh korban atau orang yang dirugikan.

Contoh yang dicatat di dalam Alkitab adalah Zakeus. Zakeus tahu bahwa ia telah bersalah dan telah memeras orang. Ia bekerja sebagai penagih pajak atau pemungut cukai. Pemerintah Romawi akan mengangkat para pemungut cukai di setiap daerah. Mereka harus menyetor sejumlah uang kepada pemerintah Romawi. Pemungut cukai sering kali arogan dan menarik pajak sesuka hatinya. Karena itu, banyak pemungut cukai yang kaya. Karena itulah, pemungut cukai sangat dibenci oleh orang Israel pada waktu penjajahan Romawi.

Views: 37

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top