Bilangan 2:1-2
Tuhan mengatur perkemahan orang Israel. Semua ini dicatat, tentu ada tujuan dan pelajaran bagi kita pada saat ini. Tuhan sangat memperhatikan keteraturan. Misalnya di dalam sebuah peperangan, maka tentara yang efektif adalah tentara yang disiplin, teratur dan memiliki strategi yang rapi. Seperti inilah Tuhan membentuk bangsa Israel. Orang-orang Israel diharuskan berkemah dekat dengan panji-panjinya, menurut lambang suku-sukunya, supaya tidak terjadi kekacauan.
Kasih karunia bukan berarti tidak perlu kedisiplinan. Keteraturan menjadi salah satu hal yang penting di hadapan Tuhan. Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, telah mengatur ciptaan-Nya sedemikian rupa. Karena keteraturan itu, maka hari ini kita bisa belajar mengenai hukum alam. Misalnya, kita bisa mendalami tentang hukum gravitasi atau hukum genetika. Manusia bisa belajar matematika, karena di dalamnya ada keteraturan dan kepastian.
Beberapa contoh keteraturan, seperti di dalam Mazmur 37:28a, “Sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya.” Di dalam Yesaya 61:8 dikatakan, “Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.” Semakin dewasa di dalam Tuhan, orang tersebut akan mencintai hukum atau perintah Tuhan, bukan terpaksa melakukan perintah Tuhan.
Di dalam jemaat, juga perlu keteraturan. Di dalam 1 Korintus 14:40 dikatakan, “Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.” Ketika orang Israel diatur dalam hal berkemah, artinya Tuhan peduli dengan keteraturan. Demikian juga kondisi di jemaat lokal, perlu ada keteraturan. Kita menyembah Tuhan di dalam roh dan kebenaran, serta memiliki prinsip untuk menjalankan semuanya itu dengan sopan dan teratur.
Di dalam konteks 1 Korintus 14, Paulus sedang menegur beberapa ketidak-beraturan yang terjadi di jemaat Korintus. Hal ini berhubungan dengan bahasa lidah, dengan orang yang sembarangan berbicara, dll. Kita perlu melihat gereja lokal kita, memeriksa keteraturan yang ada di dalam gereja masing-masing. Ini menjadi teguran dari Tuhan. Mungkin pembaca renungan ini pernah melihat video-video kebaktian Kristen dengan kondisi yang tidak teratur. Kesopanan dan keteraturan juga bisa terlihat dari cara dan gaya berpakaian.
Bangsa Israel berkemah dengan cara mengelilingi Kemah Suci atau Kemah Pertemuan. Pola ini sangat penting, menjadikan Kemah Suci sebagai titik sentralnya. Titik utama tetap persekutuan dengan Tuhan. Kehadiran Tuhan disimbolkan dengan Kemah Pertemuan. Hidup kita, selain teratur, kita juga harus fokus dan berpusat pada Tuhan. Tuhan juga menginginkan setiap suku atau setiap orang memiliki akses yang sama pada Tuhan.
Tuhan tidak ingin ada perbedaan dari antara tiap suku, mengenai jarak dengan Kemah Suci. Demikian juga pada saat ini, Tuhan tidak memberi perbedaan jarak antara Tuhan dengan setiap orang di muka bumi ini. Tuhan memberi kesempatan yang sama. Hanya saja, tergantung dari respons atau tanggapan masing-masing orang, apakah mau dekat dan fokus kepada Tuhan atau tidak.
Views: 17