Bilangan 22:22
Bileam telah tergoda dengan harta yang dijanjikan oleh raja Balak. Di dalam Yudas 1:11 dikatakan, “Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.” Kesesatan Bileam berhubungan dengan orang yang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Tuhan karena alasan upah atau harta. Harta atau uang menjadi salah satu hal yang sangat menarik hati manusia.
Dalam kesempatan lain, Iblis juga menggunakan harta untuk mencobai Yesus Kristus. Iblis pernah membawa Yesus ke atas gunung yang tinggi, memperlihatkan kepada Yesus Kristus seluruh kegemerlapan dunia ini. Bahkan Iblis dengan berani berkata kepada Yesus Kristus bahwa semua itu akan diberikan asal Yesus Kristus mau menyembah Iblis. Yesus Kristus tidak jatuh ke dalam pencobaan itu. Tetapi banyak orang terjatuh dalam pencobaan yang serupa. Ini juga yang terjadi pada Bileam.
Ketika Bileam berangkat, maka bangkitlah murka Tuhan. Kita tidak pernah tahu isi hati Bileam, tetapi Tuhan tahu isi hati Bileam. Tuhan sudah memperingatkan Bileam pada waktu diberi izin pergi, yaitu Bileam harus melakukan hanya yang difirmankan oleh Tuhan. Sepertinya, di dalam hati Bileam, apapun yang akan dikatakan oleh Balak, akan ia lakukan karena upah. Karena itulah, Tuhan murka kepada Bileam.
Pada saat ini, banyak orang yang ingin mengetahui kehendak Tuhan. Kita bisa tahu kehendak Tuhan dari firman Tuhan yang tercatat di dalam Alkitab. Kehendak Tuhan adalah supaya kita hidup seturut dengan firman Tuhan. Tetapi ada saja orang yang condong untuk melakukan kehendaknya sendiri. Ada banyak orang tahu bahwa perilaku tertentu sebenarnya mendukakan Tuhan, tetapi mereka tetap melakukannya. Mereka juga mencari pembenaran demi pembenaran, sehingga semua keinginannya itu dianggap selaras dengan perintah Tuhan.
Misalnya, ada tawaran untuk bekerja di satu tempat yang isinya adalah kejahatan, tetapi ia akan mendapatkan upah yang sangat besar, melebihi upah pekerjaan-pekerjaan biasa. Pada waktu itu, jika ia sebagai orang percaya, tentu akan ada perang batin (peperangan rohani) di dalam hatinya. Karena hatinya condong kepada upah yang besar, maka ia akan membuat pembenaran demi pembenaran untuk menguatkan keinginannya itu. Ia mungkin berdoa kepada Tuhan, tetapi sebenarnya di dalam hatinya, ia sudah mempunyai kebulatan tekad untuk bekerja di tempat yang memberikan upah besar itu.
Kekuatan cinta akan harta atau uang itu sangat hebat. Ia bisa membutakan banyak orang, termasuk orang-orang yang memiliki kehidupan rohani yang baik. Karena desakan keperluan ekonomi, ditambah lagi dengan berbagai macam pengaruh dari orang lain yang memiliki keinginan yang sama, maka kebulatan tekad untuk memilih uang dari pada kehendak Tuhan itu semakin kuat. Hasilnya, semua harta yang didapatkan itu bukanlah berkat Tuhan, karena didapatkan tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Views: 28