Kemenangan Bangsa Israel (Jelajah PL 550)

Bilangan 21:1-3

Miryam dan Harun sudah mati. Bangsa Israel sudah berada di perbatasan tanah Kanaan. Ini adalah waktu yang kedua mereka sudah dekat dengan Kanaan. Sekitar tiga puluh delapan tahun sebelumnya, mereka sudah berada di perbatasan selatan tanah Kanaan (Bil 13-14). Pada waktu itu sebenarnya mereka sudah bisa masuk ke tanah Kanaan. Tetapi bangsa Israel tidak percaya kepada Tuhan, karena terpengaruh dengan sepuluh pengintai yang tidak beriman. Akhirnya umat Israel gagal masuk ke tanah Kanaan.

Karena mereka tidak beriman, maka generasi yang sudah disensus di awal kitab Bilangan, tidak akan masuk ke tanah Kanaan, kecuali Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune. Selama di padang gurun, generasi itu mati satu per satu. Bahkan Miryam dan Harun, sebagai orang-orang yang dekat dengan Musa, juga mati di padang gurun sebelum bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan.

Sekarang mereka juga sudah berada di Kadesh. Mereka sudah siap untuk masuk ke tanah Kanaan. Kali ini, Tuhan akan memimpin bangsa Israel ini masuk ke tanah Kanaan. Bangsa Israel harus berjalan ke arah timur sungai Yordan. Dari Kadesh ke sebelah timur sungai Yordan, mereka perlu melewati daerah Edom. Bangsa Edom yang sebenarnya masih bersaudara dengan bangsa Israel, karena mereka berasal dari keturunan Esau, tidak mengizinkan. Karena itu, bangsa Israel harus menempuh jalan memutar.

Sambil berjalan memutar, bangsa Israel melalui negeri Arad, di tanah Negeb. Raja negeri Arad ini menyerang Israel. Beberapa orang Israel ditawan. Mengetahui hal itu, maka bernazarlah orang Israel kepada Tuhan. Mereka berkata, “Jika Engkau serahkan bangsa ini sama sekali ke dalam tangan kami, kami akan menumpas kota-kota mereka sampai binasa.” Nazar bukan sebuah keharusan. Nazar adalah niat hati atau janji seseorang kepada Tuhan.

Di dalam hidup kita, mungkin kita juga pernah bernazar. Memang kita tidak lagi bernazar seperti orang-orang di masa Perjanjian Lama. Tetapi saat ini kita bisa melakukan lebih dari yang diinginkan oleh Tuhan. Misalnya, Tuhan tidak memberi perintah kepada kita untuk memberi persembahan dua puluh persen dari penghasilan kita. Tetapi kita bisa berjanji kepada Tuhan untuk mempersembahkan lebih dari itu. Bernazar dilakukan secara sukarela, tetapi harus ditepati, karena itu janji kita kepada Tuhan.

Orang Israel berjanji akan melenyapkan kota-kota negeri Arad. Orang Israel tidak mau memakai semua fasilitas dan harta yang ada di kota-kota itu. Secara tidak langsung, orang Israel ingin mengatakan bahwa semua hasil peperangan itu bukan menjadi tujuan mereka. Kota-kota yang diperangi ini dihancurkan, karena dikhususkan bagi Tuhan. Itu sebabnya tempat itu dinamai Horma, artinya sesuatu yang dikuduskan bagi Tuhan.

Tuhan mendengarkan permintaan mereka. Tuhan memberi kemenangan kepada bangsa Israel. Ini merupakan kemenangan yang pertama bagi mereka, setelah sekian lama pernah menang melawan orang Amalek (Keluaran 17). Semenjak itu, bangsa Israel tidak pernah menang. Mereka pernah mencoba menyerang Kanaan, tetapi kalah.

Views: 17

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top