Bilangan 20:1
Pasal ini dimulai dengan kematian Miryam. Pada saat itu, bangsa Israel sedang berada di padang gurun Zin. Peristiwa itu terjadi di bulan pertama, tetapi tidak disebutkan tahunnya. Menurut tradisi Yahudi, pada waktu itu masuk tahun keempat puluh bangsa Israel berada di padang gurun. Jika tradisi itu benar, berarti kematian ini berada di masa akhir penghukuman bangsa Israel di padang gurun.
Memang sangat sedikit sekali catatan tentang perjalanan bangsa Israel selama empat puluh tahun di padang gurun itu. Jika kita mencoba untuk mengingat kembali, di dalam Bilangan 13-14 bangsa Israel baru dua tahun berada di padang gurun. Pada waktu itu mereka hampir masuk ke tanah Kanaan, tetapi gagal karena pemberontakan mereka di Kadesh Barnea. Di Bilangan 16 ada peristiwa pemberontakan Korah, tetapi tidak diberitahu waktunya. Bisa saja peristiwa itu berada di pertengahan empat puluh tahun.
Tiba-tiba sudah ada di Bilangan 20. Jika tradisi Yahudi benar, maka pasal ini sudah di tahun keempat puluh. Ada banyak yang tidak dicatat di masa empat puluh tahun itu, karena memang mungkin tidak ada hal yang perlu kita ketahui. Yang kita tahu, selama empat puluh tahun, bangsa Israel dihukum oleh Tuhan untuk berputar-putar di padang gurun. Mereka seperti menunggu kematian di padang gurun, sesuai dengan tuntutan mereka kepada Tuhan di Kadesh Barnea. Semua orang berusia dua puluh tahun ke atas yang dicatat, mereka semua mati di padang gurun, kecuali Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune.
Di pasal ini mulai dicatat kematian Miryam di padang gurun. Sebenarnya bukan Miryam yang pertama kali mati di padang gurun, karena sebelumnya sudah banyak yang mati karena pemberontakan mereka. Tuhan hanya membuat pengecualian pada Yosua dan Kaleb, sedangkan Musa, Harun dan Miryam tidak termasuk dalam pengecualian itu. Miryam mati di Kadesh. Sepertinya setelah berputar-putar selama kurang lebih tiga puluh delapan tahun, mereka kembali ke Kadesh. Karena bangsa Israel tidak beriman, makan Tuhan menghabiskan satu generasi Israel.
Di satu sisi, Miryam merupakan seorang perempuan muda yang berani. Dia yang menyelamatkan bayi Musa. Miryam termasuk perempuan yang cerdas, karena langsung bisa menjawab ketika berhadapan dengan puteri Firaun. Karena Miryam, maka Musa tidak kehilangan identitas sebagai keturunan Yahudi. Pada waktu keluar dari tanah Mesir, Miryam juga memimpin perempuan-perempuan Israel untuk memuji Tuhan, setelah selesai menyeberangi Laut Merah.
Tetapi di sisi lain, dicatat di kitab Bilangan 12, Miryam memberontak bersama dengan Harun terhadap kepemimpinan Musa. Pemberontakan itu telah menodai semua hal yang selama ini telah dilakukan oleh Miryam. Perilaku dan karakter Miryam ini juga menjadi perhatian bagi kita untuk tetap mempertahankan karakter yang baik tanpa dinodai dengan perilaku yang tidak baik.
Kita sebagai orang percaya harus selalu waspada dan berjaga-jaga. Iblis selalu menyerang dan mencari celah untuk menjatuhkan kita. Tidak sedikit hamba Tuhan yang bertahun-tahun telah melakukan perbuatan baik dan memuliakan Tuhan. Tetapi ketika terpeleset satu kali saja, maka semua perbuatan baik yang dilakukan bertahun-tahun itu, lenyap seketika.
Views: 16