Bilangan 20:13-29
Musa tidak bisa masuk ke tanah Kanaan, karena tanah ini melambangkan Surga atau tempat perhentian. Hal ini tercatat di dalam Ibrani 4:1, “Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.” Mengenai perhentian, dikatakan di ayat 8, “Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.”
Tanah Kanaan menjadi tempat perhentian dalam simbol. Yang benar-benar menjadi tempat perhentian, tercatat di ayat 10, “Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.” Tempat yang tidak perlu lagi melakukan pekerjaan adalah Surga. Ini adalah tempat perhentian kekal yang dimaksudkan oleh Tuhan.
Musa tidak murtad. Tetapi kesalahan Musa menyimbolkan murtad. Musa dipastikan masuk Surga. Bahkan, ketika Musa sudah mati, ia mendapatkan kesempatan untuk masuk ke tanah Kanaan. Musa dan Elia menampakkan diri di gunung, bertemu dengan Yesus Kristus.
Di tahun keempat puluh, orang Israel sudah mulai mau untuk masuk ke tanah Kanaan. Mereka akan masuk ke tanah Kanaan melalui wilayah Edom. Musa mengirim utusan kepada raja Edom, supaya bisa melewati wilayah mereka menuju ke tanah Kanaan. Edom sebenarnya saudara dekat Israel, dari keturunan Esau. Tetapi Esau telah memilih untuk menjauh dari Tuhan. Tetapi Edom tidak bersedia menerima permintaan Musa. Selanjutnya orang Edom akan dihukum oleh Tuhan. Kitab Obaja memberi nubuatan bahwa Edom akan dihancurkan.
Pasal ini diawali dengan kematian Miryam dan diakhiri dengan kematian Harun. Harun adalah imam besar pertama bagi orang Israel. Harun menjadi juru bicara bagi Musa, terutama di hadapan Firaun. Harun juga membantu Musa mendamaikan umat Israel di hadapan Tuhan. Harun juga berdoa bagi Israel di hadapan Tuhan. Bersama dengan Musa, Harun meredakan amarah Tuhan. Di sisi lain, Harun juga memiliki kelemahan. Harun tidak terlalu berani seperti Musa, sehingga mudah terpengaruh dengan suara terbanyak, meskipun tujuannya tidak baik.
Harun pernah terlibat dalam penyembahan anak lembu emas, pada saat Musa berada di atas gunung Sinai. Harun juga pernah memberontak bersama Miryam. Harun tidak tegas karena pengaruh dari Miryam untuk melakukan pemberontakan. Dalam hal kematiannya, Tuhan memberi perintah khusus.
Musa membawa Harun dan Eleazar naik ke gunung Hor. Pakaian Harun ditanggalkan dan dikenakan kepada Eleazer. Eleazar yang melanjutkan Harun, menjadi imam besar atas umat Israel. Harun sebagai manusia itu mati, tetapi jabatan imam besar tetap berlanjut. Jabatan imam besar ini melambangkan Yesus Kristus. Seluruh orang Israel menangisi Harun, karena kematiannya. Kematian Harun menjadi lambang kematian bagi seluruh generasi yang keluar dari Mesir.
Views: 22