Bilangan 14:1
Kejahatan orang-orang yang tinggal di tanah Kanaan sangat besar. Bahkan mereka sampai mempersembahkan anak-anak mereka kepada dewa-dewa, dengan cara melemparkannya ke dalam api yang menyala. Meskipun demikian, Tuhan terus menunggu. Akhirnya, setelah cukup kasih karunia Tuhan, waktu yang sudah ditentukan sudah sampai tetapi mereka tidak mau bertobat, maka Tuhan mempersiapkan bangsa Israel untuk menghukum mereka.
Tuhan mengirim Musa untuk membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir dengan tangan yang teracung. Tuhan memberikan tulah-tulah yang sangat dahsyat kepada bangsa Mesir. Bangsa Israel telah melihat dengan mata mereka sendiri, semua mujizat yang dahsyat dari Tuhan. Mereka keluar dari Mesir, dibawa ke Sinai untuk mempersiapkan menjadi bangsa. Tuhan mengajar hidup kudus dan semua ketetapan yang harus dilakukan. Selanjutnya Tuhan membawa mereka ke tanah Kanaan.
Pengharapan bagi Israel adalah memasuki tanah Kanaan itu. Di pasal 13 sudah dicatat bahwa mereka sebenarnya sudah berada di perbatasan bagian selatan tanah Kanaan, di Kadesh Barnea. Selangkah lagi mereka sudah masuk ke tanah Kanaan. Di Ulangan 1:7-8 Tuhan berkata kepada bangsa Israel, “Majulah, berangkatlah, pergilah ke gunung orang Amori dan kepada semua tetangga mereka di Araba-Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Tanah Negeb dan di tepi pantai laut, yakni negeri orang Kanaan, dan ke gunung Libanon sampai Efrat, sungai besar itu.”
“Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya.” Tuhan sudah berkata demikian, tetapi bangsa Israel memilih untuk menundanya. Mereka mengirim pengintai, sebelum masuk ke tanah Kanaan.
Pengiriman pengintai sebenarnya bukan berasal dari Tuhan, tetapi karena permintaan bangsa Israel. Dalam hal ini, Musa juga terkecoh. Tuhan sudah memerintahkan untuk masuk ke tanah Kanaan, tetapi Musa menerima usulan orang Israel untuk mengirim pengintai terlebih dulu. Musa juga memberi petunjuk, untuk melihat apakah negeri itu baik atau tidak baik. Padahal Tuhan sudah mengatakan bahwa tanah itu memang baik. Sebenarnya mereka tidak perlu pengintai, karena Tuhan sudah memberitahu segala sesuatunya.
Mereka sebenarnya juga tidak perlu strategi militer, karena Tuhan sudah menjamin kemenangan mereka. Mereka juga tidak perlu melihat baik atau tidak baik tanah itu, karena Tuhan sudah mengatakan bahwa tanah itu baik. Tuhan akhirnya mengizinkan orang Israel mengirim pengintai, dengan ketentuan satu suku diwakili oleh seorang pengintai. Ketika setiap suku terwakili, maka jika mereka menolak, mereka menolak atas nama sukunya.
Dari dua belas pengintai itu, sepuluh pengintai memberikan laporan yang buruk. Hanya dua, yaitu Yosua dan Kaleb yang berkata bahwa bangsa Israel pasti menang. Kedua belas pengintai memberi laporan yang sama bahwa memang tanah itu baik. Di satu sisi mereka percaya dengan janji Tuhan, tetapi di sisi lain mereka tidak percaya dengan janji Tuhan. Kebimbangan itu yang membuat mereka harus berputar-putar di padang gurun.
Views: 30