Bilangan 1:1
Bilangan biasanya dikaitkan dengan matematika. Kitab ini diberi nama Bilangan, karena memang berisi hitung-hitungan. Terdapat perhitungan sensus di awal dan di akhir kitab ini. Jumlah orang akan dicatat serta disebut secara berulang-ulang. Di dalam Septuaginta (terjemahan Perjanjian Lama ke bahasa Yunani) dan Vulgata (terjemahan Perjanjian Lama ke bahasa Latin), judul kitab ini hampir mirip, yaitu mengenai Bilangan. Sedangkan bahasa asli Perjanjian Lama (bahasa Ibrani) menamai kitab ini sesuai dengan kata pertama yang muncul dalam kitab tersebut, yaitu Wai daber – Bamidbar (dan Tuhan berfirman).
Kitab Kejadian diawali dengan kata “pada mulanya” (Beresyit). Setelah itu, kitab-kitab selanjutnya diawali dengan kata “dan” (Keluaran – Bilangan). Penulisan kitab ini tidak seperti biasanya, karena dalam berbagai penulisan, tidak ada yang diawali dengan kata “dan”. Kata ini menggambarkan tentang seri atau rangkaian penulisan yang tidak terpisahkan.
Kitab ini jelas ditulis oleh Musa. Memang ada banyak pandangan mengenai penulis kitab ini, terutama dari kalangan pengkritik Alkitab. Dari ayat 1 saja sudah dijelaskan bahwa Tuhan berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai. Artinya kitab ini memang pengilhaman dari Tuhan kepada Musa. Di dalam Bilangan 33:2 dikatakan, “Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat persinggahan mereka dalam perjalanan mereka:”
Musa telah menuliskan isi perjalanan Israel. Kitab Bilangan sendiri mencatat bahwa Musa sedang menulis kitab tersebut. Di dalam Kisah Para Rasul 7 merupakan pembelaan Stefanus dan ia mengacu pada kitab yang ditulis oleh Musa. Yesus Kristus juga menegaskan bahwa Musa bukan seorang penipu dan semua yang tertulis tentang Musa adalah benar. Di dalam Yohanes 3:14 dikatakan, “Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,”
Kisah Musa meninggikan ular di padang gurun merupakan salah satu kisah yang ditulis di dalam kitab Bilangan. Yesus mengutip semua itu sebagai sebuah fakta yang benar-benar pernah terjadi di zaman Musa. Yesus tidak meragukan sedikitpun tulisan Musa ini.
Di ayat 1, tulisan ini memberikan latar belakang yang sangat penting. Orang Israel pada waktu itu sedang berada di padang gurun Sinai. Peristiwa ini terjadi setelah mereka keluar dari tanah Mesir. Bangsa Israel adalah keturunan dari Abraham, Ishak dan Yakub. Tuhan telah menjanjikan datangnya Juruselamat melalui mereka. Karena itu, Perjanjian Lama banyak berfokus pada bangsa Israel, karena mereka adalah bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menjadi jalur keturunan Juruselamat atau Mesias.
Iblis tidak suka sehingga selalu ingin memusnahkan bangsa Israel. Iblis menggunakan bangsa Mesir untuk melenyapkan bangsa Israel dari muka bumi. Bukan hanya melalui perbudakan yang kejam, tetapi juga melalui pembunuhan bayi-bayi laki-laki Israel yang baru saja dilahirkan. Bayi yang baru lahir itu dilemparkan begitu saja di sungai Nil. Bangsa yang paling sering menghadapi genosida (pembunuhan masal) adalah bangsa Israel.
Views: 23