Bilangan 23:4-10
Bileam mempersembahkan korban di atas tujuh mezbah. Di atas setiap mezbah ada satu ekor lembu jantan dan satu ekor domba jantan. Angka tujuh merupakan simbol sempurna atau penggenapan, karena Tuhan sudah menggenapi semua pekerjaan-Nya di hari ketujuh. Sepertinya Bileam mengerti makna dari bilangan tujuh ini. Bileam ini menjadi tokoh yang misterius. Dia kenal dengan Tuhan sejati, Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel. Bileam juga bisa berbicara bahkan bercakap-cakap dengan Tuhan. Hanya saja, hatinya tidak benar dan tidak murni di hadapan Tuhan.
Contoh ini seharusnya membuat kita berhati-hati. Ada saja di zaman sekarang ini, orang-orang yang seperti Bileam. Mereka dipakai oleh Tuhan untuk melakukan banyak hal dan pelayanan, tetapi belum tentu berarti bahwa mereka memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Ada orang-orang yang diizinkan oleh Tuhan melakukan “tanda-tanda ajaib” dengan mengatasnamakan Tuhan. Tetapi pada akhirnya, orang-orang tersebut ternyata tidak memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.
Di Matius 7 sudah disebutkan bahwa pada akhir zaman, akan banyak muncul orang-orang seperti ini. Mereka berseru-seru kepada Tuhan dengan mengatakan telah bernubuat demi nama Tuhan. Bileam juga bernubuat demi nama Tuhan. Tetapi Bileam tidak benar-benar mengenal Tuhan. Bileam juga tidak diselamatkan. Ada juga yang melakukan mujizat demi nama Tuhan. Juga mengusir setan demi nama Tuhan. Semua mirip Bileam. Tetapi di dalam Matius 7:23, Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan bahwa Ia tidak pernah mengenal mereka. Bahkan mereka disebut sebagai pembuat kejahatan.
Bileam cukup misterius sekaligus unik. Ketika Bileam ingin bertemu dengan Tuhan, ternyata Tuhan bersedia menemuinya. Tuhan akhirnya menaruh perkataan di mulut Bileam. Bileam tidak bisa mengutuk bangsa yang tidak dikutuk Tuhan. Bileam justru berkata bahwa dia melihat bangsa yang besar, yang diberkati oleh Tuhan. Bangsa itu tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir. Bileam juga berkata bahwa tidak ada yang bisa menghitung debu Yakub. Perkataan ini sama dengan janji Tuhan kepada Abraham, yang akan memberkati dengan keturunan yang sangat banyak.
Di dalam perkataan Tuhan yang ada di mulut Bileam, bahkan Bileam berkata: “Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!” Bileam menyatakan keinginan menjadi seperti orang Israel. Bileam menyatakan bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang jujur dan benar. Bileam menginginkan kematiannya bersama dengan mereka. Banyak orang ingin mati seperti orang benar, tetapi tidak ingin hidup seperti orang benar.
Orang benar, dalam kematiannya akan lebih tenang. Tidak ada yang ditakutkan oleh orang benar. Dia tahu bahwa urusannya dengan Tuhan sudah selesai. Banyak orang ingin mati seperti itu. Tetapi jarang orang yang ingin hidup seperti orang benar. Itu juga yang diinginkan oleh Bileam.
Views: 19