Bileam Bertemu Balak (Jelajah PL 561)

Bilangan 22:36-23:3

Bileam sampai di Moab dan bertemu dengan Balak. Bahkan Balak menyongsong dia sampai ke kota Moab di perbatasan sungai Arnon, pada ujung perbatasan itu. Balak melakukan semua ini dengan tujuan memberi hormat kepada Bileam. Jika seseorang yang tidak penting, tentu seorang raja tidak akan menjemputnya. Balak yang menyongsong Bileam. Balak tahu bahwa keberadaan Bileam sangat penting bagi dirinya, terutama bagi rencana untuk mengalahkan bangsa Israel.

Ketika mereka bertemu, pasti mereka memiliki hati dan pikiran yang mirip. Balak menginginkan jasa Bileam untuk mengutuki bangsa Israel, sedangkan Bileam menginginkan harta Balak. Tentunya Bileam masih mengingat peringatan Tuhan, ketika ia pergi untuk menemui Balak. Bileam hampir mati, karena dihadang oleh Malaikat Tuhan dengan pedang di tangan-Nya.

Balak menyambut Bileam dengan perkataan-perkataan sanjungan. Balak memang sudah sering mendapatkan semua yang diinginkan, melalui perkataan-perkataan seperti itu. Selain itu, Balak juga bisa mendapatkan semua keinginannya melalui kekuasaan dan hartanya. Balak sengaja menekankan tentang upah kepada Bileam, supaya Bileam tidak ragu-ragu untuk melakukan permintaan Balak. Bileam menjawab, “Aku sudah datang, tetapi mungkin aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengatakan perkataan yang ditaruh oleh Tuhan di dalam mulutku.”

Jawaban Bileam ini sekilas tampak rohani dan menunjukkan kesetiaannya kepada Tuhan. Tetapi, berdasarkan beberapa ayat yang sudah kita pelajari di renungan sebelumnya, Bileam memiliki karakter yang sangat mengecewakan. Bileam hanya berpikir tentang harta. Bileam hanya berkata sambil lalu saja, karena sebenarnya hatinya sangat menginginkan harta yang dijanjikan oleh Balak itu. Bisa juga jawaban ini menjadi taktik Bileam. Jika nanti tidak terjadi apa-apa, ia bisa menyalahkan Tuhan.

Bisa saja manusia memiliki kerendahan hati yang palsu. Ia seolah-olah bergantung pada Tuhan, tetapi jika nanti terjadi kesalahan atau kegagalan, maka ia bisa menyalahkan Tuhan. Jika nanti Bileam tidak melakukan sesuai dengan keinginan Balak, Bileam tidak mau disalahkan. Bileam bisa menyalahkan Tuhan dengan alasan bahwa dia tidak memiliki kendali dan kuasa. Bileam sedang berada di pihak Tuhan. Kerendahan hati yang palsu seperti ini patut diwaspadai.

Selanjutnya, Bileam dibawa oleh Balak ke tempat yang bernama Kiryat-Huzot. Di sana, Balak mengorbankan beberapa ekor lembu sapi dan kambing domba, lalu mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia. Keesokan harinya, Balak membawa Bileam pergi mendaki bukit Baal. Bukit ini diberi nama seperti itu, karena memang di bukit itu biasanya digunakan untuk penyembahan dan persembahan kepada Baal.

Di situ, Bileam meminta kepada Balak untuk mendirikan tujuh mezbah dan menyiapkan tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan. Di setiap mezbah akan dipersembahkan masing-masing satu ekor lembu jantan dan satu ekor domba jantan. Harga lembu dan domba ini tentu tidak murah, tetapi Balak siap untuk menyediakan semua itu. Bileam mempersembahkan semuanya itu, lalu ia pergi menemui Tuhan di suatu tempat, di atas sebuah bukit yang gundul.

Views: 18

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top