Bileam Berbicara dengan Tuhan (Jelajah PL 557)

Bilangan 22:6-13

Balak memanggil Bileam untuk mengutuki bangsa Israel. Balak percaya bahwa siapa yang diberkati oleh Bileam akan beroleh berkat dan siapa yang dikutuk oleh Bileam akan kena kutuk. Reputasi Bileam cukup bagus, sehingga sampai kedengaran oleh Balak, meskipun jauh. Sepertinya memang Tuhan sering berbicara melalui Bileam.

Pada zaman itu, seorang raja tidak akan mengirim utusan dengan tangan hampa. Para tua-tua Moab dan tua-tua Midian diutus oleh raja Balak untuk bertemu dengan Bileam. Mereka membawa barang-barang berharga untuk diberikan kepada Bileam, supaya Bileam mau melakukan semua yang diinginkan oleh Balak.

Kesan mengenai Bileam ini cukup positif. Bileam tidak langsung membuat keputusan. Ia meminta kepada para utusan itu untuk menunggu satu malam, supaya Bileam bisa bertanya kepada Tuhan terlebih dulu. Ini adalah langkah yang sangat bagus dari Bileam. Seandainya Bileam mengikuti Tuhan dengan motivasi yang murni, maka Bileam akan menjadi salah satu contoh yang baik di dalam Alkitab. Tetapi kelanjutan cerita tidak demikian.

Tuhan yang disebut oleh Bileam adalah Yehova. Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa Bileam kenal dengan Yehova dan sering berbicara dengan Yehova, Tuhan yang disembah oleh orang Israel. Memang ada komunikasi antara Tuhan dengan Bileam, sehingga di ayat 9 dikatakan, “Kemudian datanglah Allah kepada Bileam dan berfirman.” Meskipun Tuhan memakai Bileam, ternyata di dalam kita selanjutnya, Bileam memiliki hati dan motivasi yang tidak benar.

Kita perlu memperhatikan hal ini. Terkadang ada orang yang merasa bahwa ia dipakai Tuhan, sehingga ia tidak memiliki rasa bersalah. Orang yang dipakai oleh Tuhan tetaplah manusia yang bisa dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Kita harus tetap melihat diri kita dengan lebih baik serta membandingkan diri dengan firman Tuhan. Jangan sampai kita terhanyut pada perasaan yang membuat kita menjadi sombong dan merasa tidak pernah melakukan kesalahan apapun.

Tuhan mengadakan percakapan dengan Bileam. Tuhan bertanya kepada Bileam, bukan karena Tuhan tidak tahu. Pertanyaan Tuhan itu disampaikan supaya ada respon dari Bileam. Bileam menceritakan semua yang dikehendaki oleh Balak, yaitu mengutuk bangsa yang telah keluar dari Mesir. Tuhan menjawab Bileam dengan ketegasan: “Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati.”

Dari perkataan Tuhan ini, tidak ada hal yang tidak jelas. Bileam tahu kehendak Tuhan atas bangsa yang keluar dari Mesir itu. Karena itu, Bileam segera berkata kepada para pemuka Balak itu: “Pulanglah ke negerimu, sebab Tuhan tidak mengizinkan aku pergi bersama-sama dengan kamu.” Kita tidak diberitahu bagaimana cara Bileam berbicara kepada pemuka Balak ini. Tetapi ternyata Balak masih terus mendesak Bileam supaya mau melakukan apa yang diinginkan oleh Balak terhadap bangsa Israel.

Views: 16

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top