Bilangan 22:1-5
Saat ini, orang Israel sudah berkemah di Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho. Tercatat ada seseorang bernama Balak bin Zipor. Balak ini adalah raja negeri Moab. Jika dilihat di peta, negeri Moab bersebelahan dengan negeri Amori di sebelah utara. Negeri Amori baru saja dikalahkan oleh orang Israel, dicatat di pasal 21. Sekarang orang Israel berada di sebelah timur sungai Yordan, karena sebelah barat sungai Yordan sudah masuk tanah Kanaan.
Di sebelah timur sungai Yordan ada beberapa negeri, antara lain: Edom di sebelah paling selatan, di sebelah utara ada Moab, sebelah utara lagi ada Amori, sebelah utara lagi ada Amon. Orang Israel sedang berada di negeri Amori, karena sudah mengalahkan raja Sihon. Negeri Moab yang dipimpin oleh Balak semakin gemetar karena melihat orang Israel. Sebenarnya Moab tidak perlu takut kepada Israel, karena orang Israel tidak memiliki tujuan pergi ke Moab. Orang Israel hanya ingin menyeberangi sungai Yordan untuk masuk ke tanah Kanaan.
Keturunan Moab sebenarnya masih bersaudara dengan Israel. Moab dan Amon sebenarnya anak dari Lot, keponakan Abraham. Tetapi Balak merasa tertekan dengan keberadaan orang Israel itu. Orang Moab pada waktu itu mengibaratkan Israel seperti lembu dan bangsa-bangsa di sekitarnya seperti tumbuhan yang akan habis dimakan oleh lembu itu. Moab tentu menyadari kesalahan Sihon. Pada saat itu Sihon melawan Israel dengan kekuatan fisik. Balak merasakan ada kekuatan lain yang dimiliki oleh Israel.
Karena itu, Balak ingin melawan Israel dengan cara lain, bukan dengan cara fisik. Di ayat 5, Alkitab mencatat ada seorang tokoh lain yang bernama Bileam bin Beor. Bileam ini menjadi tokoh yang cukup menarik dan sangat misterius. Belakangan dia disebut sebagai nabi dan sepertinya memang dia mengenal Tuhan yang disembah oleh orang Israel. Tidak ada pemberitahuan tentang pengenalan Bileam terhadap Tuhan yang disembah oleh orang Israel (Yehova).
Kita perlu ingat bahwa masa ini tidak terlalu jauh setelah peristiwa air bah. Pada saat air bah terjadi, hanya keluarga Nuh yang diselamatkan karena mengenal Yehova. Semua keturunan Nuh dimulai dengan pengenalan akan Yehova. Hanya saja, pelan-pelan mereka mulai meninggalkan Tuhan yang benar itu. Ada beberapa tokoh di dalam Alkitab yang bukan termasuk orang Israel, tetapi mereka mengenal Tuhan yang benar. Misalnya Ayub, yang diduga hidup sebelum zaman Abraham, tetapi sudah mengenal Tuhan yang benar. Ada juga Yitro yang disebut sebagai imam di Midian, menjadi mertua Musa.
Di sini ada Bileam yang sepertinya juga mengenal Tuhan yang benar. Tuhan bahkan memakai Bileam untuk bernubuat dan mengucapkan berkat serta kutuk. Bahkan orang-orang di sekelilingnya tahu tentang kehebatannya ini. Bahkan Balak juga tahu tentang Bileam ini, padahal tempat tinggalnya cukup jauh. Bileam tinggal di Petor.
Di dalam Ulangan 23:4 dikatakan, “…karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air pada waktu perjalananmu keluar dari Mesir, dan karena mereka mengupah Bileam bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya dikutukinya engkau.” Aram-Mesopotamia adalah Ur-Kasdim, tempat asal Abraham (daerah Babel, dekat sungai Efrat dan Tigris).
Views: 27