Kejadian 42:5-10
Ketika anak-anak Yakub pergi ke Mesir untuk membeli gandum, mereka terpaksa harus berurusan dengan Yusuf secara langsung. Dalam hal ini, Yusuf sengaja mengontrol segala sesuatu berkenaan dengan urusan makanan di saat masa kelaparan ini. Pasti Yusuf memiliki pegawai lain yang bekerja berdasarkan perintahnya. Bagi Yusuf, persoalan pembagian makanan ini sangat penting. Jika tidak berhati-hati, maka pembagian makanan tidak akan tepat sasaran dan tidak sesuai dengan perhitungan awal. Diperlukan hikmat yang baik untuk mengatur segala sesuatu, apalagi harus melibatkan orang-orang di luar Mesir.
Mungkin ada pembagian tugas yang dilakukan oleh Yesus. Untuk urusan di dalam Mesir sendiri, Yusuf bisa memberikan perintah kepada para pegawainya. Sedangkan untuk urusan dengan orang-orang di luar Mesir, Yusuf perlu turun tangan secara langsung. Dalam hal ini Yusuf perlu berhati-hati dengan kemungkinan datangnya penyusup dari luar Mesir. Bisa saja ada raja-raja dari luar Mesir yang iri dengan jumlah gandum yang dimiliki oleh Mesir di saat musim kelaparan. Mereka bisa saja mengirimkan penyusup atau mata-mata untuk melakukan sabotase atau tindakan yang merugikan Mesir.
Ketika saudara-saudara Yusuf itu sampai di depan Yusuf, mereka langsung sujud kepada Yusuf. Tanpa mereka sadari, saudara-saudara Yusuf itu sedang menggenapi mimpi Yusuf. Yusuf pernah menceritakan mimpinya yang membuat saudara-saudara Yusuf menjadi benci kepadanya. Yusuf pernah bermimpi bahwa kesebelas berkas gandum milik saudara-saudaranya sujud kepada berkas gandum milik Yusuf. Pada waktu mendengar cerita mimpi itu, saudara-saudara Yusuf makin membenci Yusuf.
Sebelum mimpi Yusuf menjadi kenyataan, ia telah mengalami berbagai macam kesulitan. Yusuf sempat masuk ke dalam penjara, menjadi budak dan jauh dari keluarganya. Hari itu, semua saudaranya sujud di depannya. Yusuf bisa segera mengenali mereka, sedangkan saudara-saudaranya sudah tidak mengenal Yusuf. Saudara-saudara Yusuf tidak banyak berubah, karena memang mereka sudah dewasa. Sedangkan Yusuf bisa banyak berubah, karena pada waktu ia dijual, Yusuf masih berusia remaja.
Yusuf mudah mengenali saudaranya, karena pasti mereka berbincang-bincang dalam bahasa Ibrani. Yusuf sudah tidak berbicara dengan menggunakan bahasa Ibrani. Di kisah selanjutnya diceritakan bahwa Yusuf menggunakan penterjemah untuk berbicara dengan saudara-saudaranya itu. Yusuf berbicara dengan bahasa Mesir. Selain itu, saudara-saudara Yusuf tidak akan pernah menyangka bahwa Yusuf akan menjadi penguasa di Mesir. Jika Yusuf masih hidup, maka di bayangan saudara-saudaranya, Yusuf masih sebagai budak.
Yusuf dengan pakaian kebesaran Mesir, membuat saudara-saudaranya makin sulit untuk mengenali Yusuf. Yusuf pasti juga sangat merindukan keluarganya. Selama puluhan tahun, Yusuf tidak pernah mendapat kabar tentang saudara-saudaranya, terutama tentang ayahnya dan saudara kandungnya (Benyamin). Dalam hatinya, Yusuf memang tidak memiliki dendam kepada saudaranya. Ia sangat merindukan keluarga besarnya.
Views: 26