Kejadian 31:1-6
Sudah sekitar dua puluh tahun, Yakub berada bersama dengan Laban. Sebelumnya, Yakub telah lari dari Kanaan, lari dari Esau karena Esau mengancam untuk membunuh Yakub. Ribka menyuruh Yakub untuk segera melarikan diri ke tempat Laban, sanak saudaranya, sekaligus untuk mendapatkan istri dari kalangan sanak saudara tersebut. Jika amarah Esau sudah padam, maka Ribka akan mengutus orang untuk menjemput Yakub. Tetapi ternyata, sampai saat itu, belum ada orang yang menjemput Yakub.
Alkitab tidak mencatat tentang kematian Ribka. Alkitab juga tidak mencatat bahwa ada utusan yang diperintahkan oleh Ishak ataupun Ribka untuk menjemput Yakub. Empat belas tahun Yakub bekerja untuk mendapatkan dua istri. Setelah itu, enam tahun lamanya Yakub bekerja untuk mendapatkan upah. Laban berjanji akan memberikan upah sesuai dengan usul Yakub. Setiap kambing domba yang lahir dengan ciri belang-belang atau berbintik atau coreng-coreng, akan menjadi milik Yakub.
Pada saat perjanjian itu dibuat, kambing domba yang memiliki ciri belang itu hanya sedikit. Tetapi ternyata Tuhan sangat memberkati Yakub, sehingga kambing domba yang lahir kemudian, kebanyakan memiliki ciri yang telah diucapkan oleh Yakub. Ternak dan harta Yakub sangat cepat bertambah, selama enam tahun terakhir. Melihat hal ini, Laban menjadi sangat marah. Memang dari awal, Laban melihat Yakub sebagai pembawa berkat dan keberuntungan. Kemarahan ini terlihat dari percakapan anak-anak Laban.
Tuduhan tersebut memang tidak adil dan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Yakub tidak pernah mengambil kekayaan Laban. Justru Laban yang mendapatkan peningkatan kekayaan, berkat Yakub. Sedangkan yang didapatkan oleh Yakub adalah upahnya, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. Yakub tidak pernah mencuri harta Laban. Justru Laban yang telah berkali-kali menipu Yakub. Yakub hanya menjalankan tugasnya dan ia mendapatkan upah sesuai dengan perjanjian.
Sikap orang tua akan sangat berpengaruh kepada anaknya. Hal ini terbukti dari sikap anak-anak Laban, yang tidak jauh berbeda dengan sikap Laban sendiri. Jika orang tua suka benci dan dendam dengan seseorang, maka kemungkinan besar anaknya akan berlaku hal yang sama. Jika orang tua penuh dengan kebaikan, maka anak-anaknya pun akan berlaku baik. Karena itu, sebaiknya orang Tuhan memberi contoh yang positif terhadap anak-anaknya.
Pada saat itu, Tuhan berfirman kepada Yakub dan memberi perintah supaya Yakub pulang ke negeri nenek moyangnya. Tuhan juga berjanji kepada Yakub, akan menyertai Yakub. Negeri Kanaan sudah disebut oleh Tuhan sebagai negeri nenek moyang Yakub. Padahal sebenarnya nenek moyang Yakub berasal dari Ur-Kasdim. Tetapi karena mereka sudah menetap di Kanaan dan sudah memiliki generasi penerus, maka Kanaan sudah dianggap sebagai tanah milik mereka.
Yakub mengajak Lea dan Rahel untuk ikut ke tanah Kanaan. Yakub menceritakan alasan harus kembali ke tanah nenek moyangnya. Dari alasan Yakub itu, kita bisa menilai bahwa Yakub adalah seorang yang ulet dan suka bekerja keras. Pada dasarnya, Yakub bukan orang yang suka dengan kelicikan dan tipu daya. Dia adalah orang tulus dan pekerja keras. Justru Laban yang telah berlaku curang kepadanya.
Views: 29