Tabur Tuai (Jelajah PL 201)

Kejadian 47:8-13

Ketika Firaun bertanya mengenai umur Yakub, maka Yakub menceritakan kisahnya. Yakub memulai dengan berkata bahwa umur pengembaraannya sebagai orang asing berjumlah seratus tiga puluh tahun. Memang setelah peristiwa air bah, usia manusia turun drastis. Umur Sem masih enam ratusan tahun. Tetapi setelah Sem, usia manusia tidak sampai dua ratus tahun. Dari perkataan Yakub kita bisa menyimpulkan bahwa Yakub menganggap kehidupannya di dunia ini adalah pengembaraan sebagai orang asing.

Yakub merasa bahwa tahun-tahun pengembaraannya itu buruk adanya. Hal ini mengingatkan pada Mazmur 90:10, yang mengatakan, “Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.” Kehidupan manusia banyak dipenuhi dengan keluh kesah dan kesusahan. Hal-hal buruk yang dialami oleh Yakub tentu berkaitan dengan kesalahan-kesalahannya di masa muda. Apa yang ditabur, itu juga yang dituainya.

Meskipun Yakub adalah orang beriman dan orang yang diselamatkan, tetapi kesalahan-kesalahan di masa mudanya membuahkan hasil yang tidak baik bagi perjalanan kehidupannya. Keluarganya tidak harmonis dan ia juga kehilangan anak yang sangat dikasihi. Memang pada akhirnya ia kembali bertemu dengan Yusuf. Tetapi, masa kehilangan Yusuf selama dua puluh dua tahun itu membuat beban Yakub sangat berat.

Setelah keluar dari istana Firaun, Yusuf menunjukkan kepada ayahnya dan saudara-saudaranya tempat untuk menetap dan memberikan kepada mereka tanah milik di tanah Mesir. Tanah itu adalah tempat yang paling baik di negeri itu, yaitu tanah Rameses (tanah Gosyen), seperti yang diperintahkan oleh Firaun. Dalam hal ini, Yusuf sama sekali tidak memiliki dendam kepada saudara-saudaranya. Yusuf menunjukkan dirinya sebagai orang yang penuh dengan belas kasihan.

Selanjutnya diceritakan mengenai cara Yusuf untuk menangani krisis makanan yang terjadi di tanah Mesir. Krisis makanan yang terjadi bukan hanya di Mesir, tetapi di sekitarnya juga sampai ke tanah Kanaan. Tanah di sana tandus dan hanya di Mesir saja, terdapat makanan yang cukup. Tujuh tahun kelimpahan sudah berlalu. Yusuf sudah mengumpulkan dua puluh persen dari hasil tanah. Di masa kelimpahan, harga bahan makanan pasti sangat murah. Bahkan mungkin bisa didapatkan dengan gratis, karena orang-orang tidak bisa menghabiskan atau bahkan menyimpan bahan makanan tersebut.

Yusuf menyimpan semua bahan makanan itu, sampai tidak bisa dihitung. Dua puluh persen bahan makanan yang dikumpulkan selama tujuh tahun kelimpahan, ternyata cukup untuk memberi makanan selama tujuh tahun kemudian. Bukan hanya untuk rakyat Mesir, tetapi juga untuk wilayah-wilayah lain di sekitar Mesir. Jika berhemat dan dikelola dengan baik, manusia bisa hidup dari hasil dua puluh persen masa kelimpahan. Untuk mendapatkan makanan, orang-orang harus membeli dari Yusuf.

Views: 29

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top